Jamaah yang terkena potongan (kuota) akan berangkat 2014,"

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kementerian Agama Anggito Abimanyu memastikan bahwa jamaah calon haji yang batal berangkat tahun ini akibat pemotongan kuota akan diprioritaskan berangkat pada 2014.

"Jamaah yang terkena potongan (kuota) akan berangkat 2014," ujar Anggito saat membuka pembekalan petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu.

Ia juga menegaskan bahwa mereka yang batal berangkat tahun ini tidak akan dikenai biaya tambahan lagi untuk pemberangkatan pada tahun depan.

"Yang berangkat 2014 tidak akan dikenai biaya tambahan lagi," kata dia menegaskan.

Lebih lanjut Anggito mengatakan bahwa calon haji yang kemungkinan akan terkena penundaan keberangkatan adalah jamaah lansia dan yang memakai kursi roda.

"Itu demi keamanan dan kesehatan jamaah," kata Anggito yang menyebutkan bahwa keputusan tersebut belum final karena pemerintah Indonesia masih melobi pemerintah Arab Saudi untuk membatalkan pemotongan kuota tersebut.

"Lobi sudah berjalan. Kalaupun permintaan pembatalan tidak dikabulkan, kita minta kuota haji 2014, 120 persen," ujar Anggito.

Pada 6 Juni kementerian haji Arab Saudi mengirim surat yang menyatakan bahwa jamaah haji seluruh dunia dipotong 20 persen, sebagai akibat dari belum selesainya renovasi Masjidil Haram.

Akibat pemotongan tersebut, maka kuota jamaah calon haji reguler Indonesia yang semula 194.000 orang akan berkurang menjadi 155.000 orang, sedangkan yang khusus dari 17.000 menjadi 13.500 orang.

Sebelumnya Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziah menyatakan pihaknya akan meminta Direktrorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama untuk menjelaskan langkah untuk mengantisipasi masalah pemotongan kuota tersebut.

"Bagaimana caranya mengantisipasi. Harus ada langkah dari pemerintah agar pemotongan itu tidak menimbulkan persoalan. Kita berharap pemerintah, khususnya Kementerian Agama melakukan upaya lobi," kata Ida.


(F005/M026)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013