selama ini kerusakan pompa itu kebanyakan oleh sampah
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyebut, sampah masyarakat yang dibuang ke badan air, dapat menghambat bahkan merusak kinerja pompa air.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakbar Purwanti Suryandari di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa sampah-sampah yang masuk ke dalam baling-baling pompa air dapat menghentikan dan merusak bagian penggerak utama pompa air tersebut.

"Pompa sebagus apa pun, kalau udah penuh dengan sampah, dia pasti akan rusak. Kadang-kadang sampah itu sebabkan baling-baling patah. Saat perbaikan tak cukup sehari, tetapi minimal dua hari," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, sebagai salah satu sarana utama dalam antisipasi banjir, peran pompa air sangat vital dan jika merusak kinerja pompa dapat mengurangi kinerja penanganan atau antisipasi banjir.

"Jika pompa rusak, maka saluran jadi mampet dan warga harus sadar, kalau selama ini kerusakan pompa itu kebanyakan oleh sampah," kata Purwanti.

Baca juga: Jakarta Selatan siagakan puluhan stasiun pompa air untuk musim hujan

Lebih lanjut, kata Purwanti, sampah-sampah dominan yang berpotensi merusak pompa air adalah ban bekas, kayu dan juga celana jeans.

"Sampah yang masuk kayu, balok, bahkan kadang-kadang ada ban motor. Ada juga itu celana jin karena panjang, dia melilit. Susah perbaikannnya, apalagi kalau patah," katanya.

Purwanti menyebutkan, ketika memasuki musim hujan biasanya hingga dua fasilitas pompa yang rusak akibat sampah.

"Biasanya kalau misalnya udah musim hujan gitu kan, itu pasti ada, satu atau dua, rusak (akibat sampah)," kata Purwanti.

Hingga kini, Purwanti memastikan semua fasilitas pompa Sudin SDA Jakbar masih fungsional dan siap dioperasikan untuk mengantisipasi banjir.

Baca juga: SDA Jakpus cek kesiapan sarana pengendali banjir di lima lokasi

"Kalau sekarang kita 100 persen sudah siap. Kita ada 138 pompa tetap dan sekitar 70 pompa portabel di delapan kecamatan," kata Purwanti.

Dari 70 pompa itu, kata Purwanti, sekitar 50 pompa ditempatkan di pinggir-pinggir jalan yang rawan banjir.

"Sekitar 20-an kita siaga untuk 'backup' (mendukung) pompa-pompa tetap tadi," kata Purwanti.

Ia meminta masyarakat untuk bekerja sama dengan tidak membuang sampah ke badan air, seperti kali, saluran air, got dan badan air lainnya.

"Semoga warga semakin sadar, jika kerusakan pompa itu kebanyakan oleh sampah. Makanya tidak buang sampah sembarangan, tidak buang sampah ke badan air," kata Purwanti.

Baca juga: Wali Kota Jakbar tinjau pompa air di wilayah Kamal Kalideres

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023