Logikanya ketika banyak UMK yang terlibat di digital dan ada pelaku usaha menengah dan besar, bagaimana pembeli bisa tahu produk kita. Oleh karena itu

Klaten (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA berkolaborasi dengan Taman Wisata Candi (TWC) dan Huawei Indonesia memberikan pelatihan digital kepada para pelaku mikro dan kecil di Museum Candi Prambanan Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo pada pembukaan Pelatihan Fotografi Produk dan Pemasaran Melalui Media Sosial di Klaten, Jawa Tengah, Senin mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi ANTARA untuk kemajuan usaha mikro dan kecil di Indonesia.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ada peluang besar bagi Indonesia masuk ke pasar digital.

Menurut dia, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kesiapan pelaku usaha mikro dan kecil dalam menghadapi peluang tersebut.

"Logikanya ketika banyak UMK yang terlibat di digital dan ada pelaku usaha menengah dan besar, bagaimana pembeli bisa tahu produk kita. Oleh karena itu, (produk, Red.) harus dikemas secara menarik," katanya di depan 50 peserta UMK.

Pada kesempatan yang sama, Country PR and Editor in Chief at Huawei Indonesia Damar Harsanto mengatakan bagi perusahaan tersebut kegiatan literasi digital sangat penting sebagai upaya nyata dalam membantu pelaku UMKM. Harapannya para pelaku UMKM siap bersaing di pasar digital.

Ia mengatakan jika nenek moyang nusantara di masa lalu menjelajahi samudra dengan kapal dan membangun jalur perdagangan di sana, sehingga dikenal dengan jalur sutra dan jalur rempah, saat ini jalur perdagangan sudah diperluas menjadi jalur data.

"Jalur transaksi digital dan jalur komunikasi digital. Pemanfaatan teknologi digital membuka peluang seluas-luasnya, peluang baru yang menakjubkan terkhusus bagi UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia," katanya.

Ia mengatakan hingga tahun 2022 UMKM berkontribusi secara signifikan sebesar 60,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) perekonomian Indonesia dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia. Bahkan per bulan Juni tahun ini tercatat sebanyak 22,68 juta unit UMKM telah melakukan on boarding ke ekosistem digital.

"Ini adalah tonggak penting dalam mengubah cara UMKM beroperasi. Dulu kita dibatasi oleh wilayah geografis dan akses terhadap pasar dengan teknologi digital, sekarang kita dapat menjangkau pelanggan secara lebih luas bahkan hingga pasar internasional," katanya.

Ia mengatakan pelatihan yang terselenggara kali ini merupakan langkah kunci dalam pemberdayaan UMKM.

"Ini bukan hanya soal menjual produk tetapi juga membangun merek dan mengoptimalkan strategi pemasaran. Dengan pengetahuan yang tepat tentang bisa memanfaatkan periklanan online dan analitik sosial media untuk meraih target pasar yang efektif," katanya.

General Manager TWC Prambanan dan Ratu Boko I Gusti Putu Ngurah Sedana berharap kegiatan tersebut dapat lebih sering terlaksana.

"Harapannya bisa ditingkatkan lagi dan diperbanyak lagi. Para peserta juga betul-betul bisa fokus mengikuti agar bisa diambil ilmunya dan diterapkan di tempat usaha masing-masing," katanya.

Pemateri, Manajer Humas dan Kemitraan ANTARA Esti Nurmi Oktaviani menyampaikan arti pemasaran bagi pelaku usaha. Menurut dia, pemasaran bukan hanya tentang menjual produk tetapi juga bisa menciptakan pelanggan.

"Bagaimana menjual produk dan bikin pelanggan beli lagi, lagi, dan lagi alias jadi pelanggan. Tidak hanya itu, penjual bukan beli karena produk itu tetapi di antara pesaing lain produk itulah yang melekat. Itulah yang disebut top of mind," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta pelaku usaha untuk mampu menciptakan produk yang melekat erat ke ingatan konsumen.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023