Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Dipo Alam meminta masyarakattetap tenang menyikapi rencana kenaikan harga BBM.
"Pemerintah selalu memperhatikan dan memprioritaskan kepentingan rakyatkecil dalam pengurangan subsidi BBM," ujar Dipo dalam keterangannya diJakarta, Rabu.
Menurut dia pengurangan subsidi BBM tidak sekadar menyehatkan posturAPBN namun juga mengubah alokasi subsidi langsung kepada masyarakatmiskin menjadi lebih besar.
"Selama ini sebagian besar subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompokmasyarakat yang memiliki kendaraan mobil, yang tergolong kaya," kata dia.
Dia memandang subsidi BBM yang tidak tepat tengag diubah pemerintahmenjadi subsidi yang lebih tepat dengan cara memberikan langsung kepadamasyarakat miskin.
Dipo menyatakan, cakupan dan besaran program-program perlindungan sosialseperti program Raskin, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan SiswaMiskin akan diperluas.
"Mekanisme penyalurannya juga diperbaiki dengan membagikanKartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada sekitar 15,5 juta rumah tangga yangtergolong dalam 25 persen rumah tangga dengan status sosial ekonomirendah," kata Dipo lalu mengatakan data-data hal tersebut dalam waktu dekatakan disampaikan Kementerian terkait.
"Namun yang pasti jumlahnya pasti naik. Misalnya untuk Program Raskin,tahun 2013 ini akan dibagikan 15 kali dalam setahun," ujarnya.
Dipo menyatakan jumlah penerima dan besaran BSM meningkat hingga 16,6 jutasiswa. Kenaikan serupa juga diberikan untuk PKH.
Seskab melanjutkan pemerintah juga memberikan kompensasi kepada masyarakatmiskin yang rentan terhadap perubahan harga dalam bentuk bantuan langsungsementara masyarakat (BLSM) dan program-program padat karya.
"BLSM diberikan sementara sekitar 5 bulan, untuk mempertahankan daya belimasyarakat agar terlindungi dari kenaikan harga-harga barang akibatnaiknya BBM," kata dia.
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013