Makassar (ANTARA) - Dua bakal calon Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo adu gagasan dalam menentukan arah Indonesia ke depan dalam Silaturahmi dan Rapat Kerja Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Hotel Four Poin by Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan.
"Sebenarnya program ada yang kami siapkan. Kalau tadi dikatakan visi misi, visi kita ada di pembukaan Undang-undang Dasar 1945 per lima tahun. Bisa apa sih bicara fisik lima tahun, saya kira kita akan berbicara misi bagaimana cara mencapai target itu dalam lima tahun," papar Ganjar Pranowo saat tampil di acara tersebut, Jumat.
Ia menyampaikan, karena ketentuan pembahasan seperti penggunaan ekonomi pembangunan, sistem digital nasional, sains teknologi, politik luar negeri, demokrasi substantif pemerintah, pemerataan pembangunan ekonomi, pembangunan manusia Indonesia unggul lahir batin, mental spiritual dan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
"Tidak ada yang tahu apa perintah konstitusi, bagaimana kita memanfaatkan sumber daya alam kita dari Pasal 33 ayat 3 (UUD 1945) itu. Banyak orang yang protes apakah ekonomi kita cukup bisa memberikan keberlanjutan dalam pembangunan, cukup hijau yang di laut," kata mantan Gubernur Jawa Tengah ini..
Mantan Anggota DPR RI ini mengatakan, bila dipertemukan anak muda dengan dikelompokkan sebagai milenial, banyak dari mereka tingkat kepedulian terhadap isu lingkungan dan isu demokrasi sangat luar biasa ekspresinya.
Ganjar menyebutkan 77 persen Indonesia wilayah laut dan perairan, namun sektor maritimnya hanya bisa memberikan kontribusi 7,6 persen. Untuk itu, ia telah menghitung-hitung bagaimana nasib nelayan dengan hasil perikanan tidak dikendalikan oleh para tengkulak, termasuk data stok ikan nasional, subsidi, dan distribusinya yang menjadi indikator untuk mencari pemecahan masalahnya.
"Di sini banyak ahlinya, mudah-mudahan mulai terganggu dan tergoda memikirkan bersama kira-kira ini bisa kita selesaikan dengan cara baru atau cara lama yang diperbaiki," katanya.
Baca juga: Prabowo sebut Erick tak boleh aktif di tim pemenangan karena menteri
Sementara itu, Prabowo Subianto menyampaikan kekayaan alam Indonesia sangat besar begitu pula dengan sumber daya manusianya. Tetapi, kekayaan alam itu malah dikelola lalu bawa keluar negeri oleh orang asing yang tentu bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 di pasal 33 ayat 1,2 dan 3.
"Kita banyak kekayaan alam, kita ini seolah-olah merdeka secara fisik, kita punya republik ini, kita punya MPR dan DPR, kita punya partai politik. Katanya kita juga punya demokrasi, tapi fenomena ini tidak berhenti, mengalir ke luar semua kekayaan kita," papar Prabowo .
Hal tersebut berkaitan dengan kekayaan alam yang dikuras lalu dibawa ke luar negeri oleh orang asing. Padahal, kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, walaupun sejak masa penjajahan hingga kemerdekaan, kekayaan alam itu dinilai belum dinikmati seutuhnya oleh rakyat.
Selain itu, dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 jelas mengatur tentang sistem perekonomian Indonesia. Bahkan di pasal 33 disebutkan bahwa perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu.
"Di Pasal 33 itu sederhana, sangat eksplisit dan tidak perlu itu diterjemahkan. Di situ Tidak ada asas kapitalisme, asas neoliberal itu tidak ada, tidak ada pula asas konglomerasi. Ini yang penting untuk ditegakkan," kata Prabowo yang masih menjabat Menteri Pertahanan ini menekankan.
Mengenai dengan program strategi pembangunan di kawasan Timur Indonesia, kata dia, pihaknya akan fokus pada masalah kekurangan gizi anak, stunting, hingga penegakan keadilan se-adil-adilnya.
"Kita mau selesaikan permasalahan soal kekurangan gizi, stunting, membantu rakyat, menegakkan keadilan sosial, dan memperkuat generasi masa depan kita. Saya juga mau protes, kita bicara bangsa hanya dikasih 20 menit, tapi tidak masalah, kita disiplin. Caranya saya bagikan buku saya kepada saudara sekalian, di buku itu sangat jelas sekali. Ada semua di situ," papar dia.
Prabowo pun sempat menyampaikan di depan Ilham Habibie, putra BJ Habibie bahwa dirinya punya hubungan khusus dengan ayahnya serta mengaguminya karena jasa-jasanya membuktikan Indonesia memiliki putra terbaik yang mampu membuat pesawat terbang, dan itu merupakan wujud perjuangan Indonesia merdeka.
Baca juga: ARCI: Elektabilitas Prabowo-Gibran tinggi di pemilih di Jawa Timur
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023