Alokasi Kota Cirebon itu di bulan November untuk 39.123 KPM, setiap orang menerima beras ukuran 10 kgCirebon (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Jawa Barat memastikan kualitas beras yang tersimpan di gudang Bulog untuk disalurkan kepada 39.123 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di daerahnya dalam kondisi baik sehingga bisa didistribusikan pada bulan November 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon Sabtu menjelaskan, berdasarkan pengecekan serta pengujian kualitas beras di gudang Bulog, pihaknya menemukan bahwa kondisi beras yang akan disalurkan kepada ribuan KPM pada bulan ini masih layak konsumsi.
Dari segi amatan visual, kata Elmi, beras tersebut memenuhi persyaratan karena tidak ada kotoran dan kerikil. Bahkan ia menjamin kalau jumlah butiran beras yang ada pun tidak begitu banyak.
"Hasilnya memenuhi persyaratan karena memang dari penampungan beras itu bersih tidak ada kotoran, kerikil, dan beras pecahnya tidak banyak. Jadi layak konsumsi," katanya.
Elmi menyebutkan dari sisi bau, beras bantuan itu tidak beraroma apek. Artinya secara keseluruhan kondisinya sudah ideal dan bisa segera disalurkan untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pangan yang bermutu.
"Dari bau juga tidak apek. Jadi memang masih bau beras baru," katanya.
Menurut Elmi, beras yang berada di gudang penyimpanan itu relatif baru sebab diserap langsung dari hasil produksi petani lokal pada panen raya tiga sampai empat bulan lalu.
Kendati begitu, ia pun mengungkap rata-rata bantuan pangan itu telah dicampur dengan beras dalam negeri (DN) dan luar negeri.
"Ini beras sekitar tiga sampai empat bulan yang lalu. Jadi hasil menyerap produksi petani lokal, karena itu campuran beras DN dan LN," katanya.
Meski demikian, pencampuran beras tersebut sudah mendapatkan izin dari Bulog. Dengan begitu maka bantuan pangan untuk bulan November ini sudah bisa disalurkan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon Sabtu menjelaskan, berdasarkan pengecekan serta pengujian kualitas beras di gudang Bulog, pihaknya menemukan bahwa kondisi beras yang akan disalurkan kepada ribuan KPM pada bulan ini masih layak konsumsi.
Dari segi amatan visual, kata Elmi, beras tersebut memenuhi persyaratan karena tidak ada kotoran dan kerikil. Bahkan ia menjamin kalau jumlah butiran beras yang ada pun tidak begitu banyak.
"Hasilnya memenuhi persyaratan karena memang dari penampungan beras itu bersih tidak ada kotoran, kerikil, dan beras pecahnya tidak banyak. Jadi layak konsumsi," katanya.
Elmi menyebutkan dari sisi bau, beras bantuan itu tidak beraroma apek. Artinya secara keseluruhan kondisinya sudah ideal dan bisa segera disalurkan untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pangan yang bermutu.
"Dari bau juga tidak apek. Jadi memang masih bau beras baru," katanya.
Menurut Elmi, beras yang berada di gudang penyimpanan itu relatif baru sebab diserap langsung dari hasil produksi petani lokal pada panen raya tiga sampai empat bulan lalu.
Kendati begitu, ia pun mengungkap rata-rata bantuan pangan itu telah dicampur dengan beras dalam negeri (DN) dan luar negeri.
"Ini beras sekitar tiga sampai empat bulan yang lalu. Jadi hasil menyerap produksi petani lokal, karena itu campuran beras DN dan LN," katanya.
Meski demikian, pencampuran beras tersebut sudah mendapatkan izin dari Bulog. Dengan begitu maka bantuan pangan untuk bulan November ini sudah bisa disalurkan.
"Alokasi Kota Cirebon itu di bulan November untuk 39.123 KPM, setiap orang menerima beras ukuran 10 kg," katanya.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023