Jakarta (ANTARA) - Tiga relawan dari organisasi kemanusiaan MER-C memilih untuk tidak mengikuti evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Jalur Gaza untuk bisa terus membantu masyarakat di daerah itu, terutama di Rumah Sakit (RS) Indonesia.

"Kami memang memutuskan untuk tidak mengikuti evakuasi keluar Jalur Gaza mengingat kami insya Allah akan terus membantu masyarakat Gaza, khususnya di RS Indonesia," kata relawan MER-C Fikri Rofiul Haq dalam laporannya dari depan RS Indonesia di Jalur Gaza, diterima Antara pada Sabtu.

Fikri menyampaikan harapan dan doa dari masyarakat Indonesia untuk keselamatan mereka dan warga Palestina dan berharap agar peperangan cepat berakhir.

Ia juga berharap pintu penyeberangan Rafah yang berada di perbatasan Mesir dan Gaza bisa cepat dibuka sepenuhnya sehingga truk-truk bantuan kemanusiaan bisa segera disalurkan dengan cepat kepada masyarakat Gaza yang membutuhkan.

Selain Fikri, dua relawan MER-C lainnya adalah Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al Ayubi.

Baca juga: Tiga relawan MER-C asal Indonesia menolak dievakuasi dari Gaza

Sejauh ini, MER-C telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan obat-obatan kepada warga Gaza, terutama yang berada di RS Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina lebih dari 9 ribu orang telah tewas, dengan 3.600 di antaranya adalah anak-anak dan lebih dari 2.200 perempuan. Sementara korban luka-luka tercatat hampir mencapai 22 ribu orang.

Adapun RS Indonesia di Gaza mencatat lebih dari 12 ribu jiwa dan lebih dari 3.500 korban luka-luka yang dilarikan ke rumah sakit tersebut.

RS Indonesia di Gaza memiliki dua generator pembangkit listrik. Namun, hanya satu generator yang menyala, dengan generator lainnya rusak dan kehabisan bahan bakar.

Baca juga: MER-C Indonesia segera berangkatkan relawan medis ke Gaza

Baca juga: Organisasi kemanusiaan akan kirim relawan medis dan obat ke Gaza

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023