"Pemasaran itu biayanya tinggi sekali bisa mencapai 40 persen, sehingga banyak pengusaha yang tidak mampu memasarkan produk-produknya," kata Fahmi usai membuka "Sumatra Barat Food & Craft VI" di Plasa Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
Fahmi mengusulkan pemerintah daerah membuat semacam pusat pemasaran yang dibiayai APBD. "Segala jenis produk, makanan, kerajinan dari seluruh daerah bisa dipasarkan seperti China Emporium," katanya.
Menurut dia, pemasaran memiliki peran stategis dalam menumbuhkan dan memajukan industri.
"Kalau kita bisa produksi dengan murah dan kualitas baik, tetapi pemasarannya kurang sama saja bohong. Produksi juga harus bagus, tetapi pemasaran saat ini lebih penting," katanya.
Menurut dia, salah satu cara efektif memasarkan produk adalah dengan mengikuti pameran.
"Pemerintah seharusnya membiayai pengusaha kecil dari daerah yang ingin mengikuti pameran di Jakarta, baik dari biaya transportasi maupun akomodasi," katanya.
Fahmi juga mengimbau gedung-gedung pemerintahan yang tidak terpakai bisa digunakan untuk pameran. "Daripada kosong melompong, lebih baik dimanfaatkan untuk pameran," kata dia.
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013