Industri BRI Liga 1

Meski terdapat peraturan yang melarang kehadiran suporter tamu di laga tandang, tetapi geliat industri BRI Liga 1 tak berkurang sama sekali.

Hasil riset BRI Research Institute pada Juni 2023 menyatakan bahwa BRI Liga 1 musim 2023/2024 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) bagi perekonomian Indonesia mencapai sembilan Triliun Rupiah.

Dari perputaran uang sebesar 9 Triliun Rupiah tersebut diprediksi akan tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar 4,8 Triliun Rupiah, tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar 1,8 triliun Rupiah, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar 721 miliar Rupiah, serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 44 ribu.

Penciptaan kesempatan kerja didominasi di bidang food & beverages (F&B) serta industri di sektor pertanian dengan total 11.485 orang. Hal tersebut tak lepas dari meningkatnya pendapatan yang dirasakan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), terutama di sekitar stadion.

Berdasarkan riset tersebut, BRI Liga 1 membuka terciptanya lapangan kerja di bidang penyediaan barang dan jasa sebanyak 9.440 orang, kemudian diikuti sektor perdagangan besar (4.176 orang), transportasi dan akomodasi (5.288 orang).

Secara tidak langsung, efek domino dari perputaran uang kompetisi tersebut juga berimbas banyak pada klub-klub yang bersaing di kompetisi BRI Liga 1.

Pengamat sepak bola Indonesia Kesit Budi Handoyo menilai bahwa secara umum iklim industri selama putaran pertama BRI Liga 1 nampak dari gairah pergerakan klub-klub untuk mengembangkan potensi industri.

"Secara umum iklim industri selama paruh pertama menurut saya ada pergerakan yg cukup bagus. Setidaknya terlihat gairah dari pergerakan klub2 peserta dalam mengembangkan potensinya," kata Kesit Budi Handoyo kepada pewarta, Rabu.

Pria yang akrab disapa Bung Kesit tersebut menilai bahwa memang masih terdapat klub-klub BRI Liga 1 yang belum maksimal mengoptimalkan potensi bisnisnya karena adanya sejumlah handicap.

Namun, dari kompetisi yang sehat, klub-klub yang berpartisipasi di dalamnya secara tidak langsung akan ikut terdongkrak karena semakin terbukanya sponsor atau pengiklan yang akan masuk untuk berinvestasi. Hal tersebut juga mulai tampak dari sejumlah klub yang tidak hanya mengandalkan guyuran dana dari sponsor lokal.

Dengan geliat kompetisi BRI Liga 1 yang semakin menjadi industri olahraga yang kian sehat, bukan tidak mungkin target PSSI untuk menjadikan kompetisi di tanah air menjadi yang terbaik di zona Asia Tenggara dapat terealisasi dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Borneo FC gandeng Nevertoolavis sebarkan virus kreatif sepak bola
Baca juga: Ketum PSSI dorong acara sepak bola jadi industri peningkatan ekonomi
Baca juga: PSSI dorong UMKM kembangkan ekosistem industri sepak bola Indonesia

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023