Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengusulkan Minang Emporium yang diharapkan dapat menuai kesuksesan seperti China Emporium sebagai pusat pemasaran produk Industri Kecil dan Menengah.
"Dulu tahun 70-an China, membuat China Emporium di kota-kota besar dan Singapura jadi tempat pemasaran, kenapa tidak kita bangun Minang Emporium di Padang, Batam dan sekitranya," kata Fahmi usai pembukaan "Sumatra Food and Craft VI" di Plasa kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
Fahmi menilai China Emporium yang dahulu belum berkembang,seperti pengerjaan dan teknologinya namun sekarang bisa maju, seperti terdapat di Hongkong.
"APBD dikeluarkan, bangun itu (emporium), bukan hanya di Sumatra Barat, melainkan juga Kalimantan misalnya dengan Kalimantan Emporium atau Kalimantan Trade Center," katanya.
Menurut dia, biaya pemasaran luar negeri seperti itu bisa mencapai 40 persen.
"Jadi ini tinggi sekali, pemasaran ini luar biasa. Saya mengundang bagi setiap daerah, ayo bangun," katanya.
Fahmi juga mengimbau pemerintah membantu pembiayaan pemasaran tersebut.
"Gedung-gedung pemerintahan yang kosong itu kenapa tidak digunakan untuk pameran-pameran, kan banyak. Jadi harus ada upaya bersama memasarkan produk-produk karena biaya pemasaran itu tinggi," katanya.
Menteri Perindustrian MS Hidayat juga menilai pemasaran merupakan kendala utama yang dihadapi IKM.
"Salah satu upaya untuk mengatasinya, yaitu melalui pameran," katanya.
Karena itu, dia berharap baik Dewan Kerajinan Nasional (Dekreanas) dan Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) berperan aktif untuk membantu memasarkan hasil industri, termasuk memantau dan evaluasi event dalam dan luar negeri.
Pewarta:
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013