Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya masih terus bersemangat meski dihadapkan berbagai rintangan termasuk kasus pencopotan baliho di Bali.
Menurutnya, semangat itu ditunjukkan dengan adanya Turnamen Sepak Bola Liga Kampung Soekarno Cup U-17. Adapun turnamen tersebut dimenangkan oleh Tim Bali dengan 3 gol melawan Tim Sulawesi Selatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (3/11) malam.
"Ini langsung 0-3 ini kan semangat karena baliho-nya abis dicabut langsung muncul spirit disalurkan lewat olahraga," kata Hasto kepada awak media.
Ia melihat perhelatan olahraga kini membawa kegembiraan bagi anak bangsa, karena dapat mewujudkan mimpi mereka bermain di GBK.
Baca juga: Gubernur Bali klarifikasi penurunan atribut PDIP saat kunjungan Jokowi
Baca juga: Koster sebut anggota PDIP tak ada yang bahas soal penurunan baliho
"Ya, kami bergembira bersama, sebenarnya ini mimpi anak-anak kampung. Berapa hari ini, dua minggu jadi sepak bola anak-anak kampung dan kemudian dilakukan oleh beberapa kepala daerah PDI Perjuangan," ujarnya.
"Biasanya di setiap kabupaten mereka punya mimpi main di GBK, ya sudah kami hadirkan main di GBK pada hari ini. Sehingga mimpi dari mereka terlaksana," sambungnya.
Ia berharap turnamen ini dapat membangun supremasi sepak bola Indonesia, terkhusus dari kampung-kampung
"Diharapkan akan muncul suatu kultur membangun supremasi bola dari kampung, itu pesan utama," ucap Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini pun menyampaikan apabila ada turnamen Soekarno Cup selanjutnya dapat memunculkan kesebelasan sepak bola anak bangsa yang andal.
Baca juga: Hasto: Penurunan baliho saat kunjungan Jokowi munculkan pemilu jurdil
"Sehingga, diharapkan mari kita mempersiapkan adanya suatu kesebelasan yang andal dan itu dimulai dari mengukir prestasi dari kampung-kampung yang dipelopori oleh kader PDI Perjuangan," tuturnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sempat mengklarifikasi video dan kabar yang ramai beredar di media sosial yang mempertontonkan aparat saat menurunkan alat peraga sosialisasi berupa bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud Md di lokasi kunjungan Jokowi.
Sang Made menyebut itu dilakukan sesuai standar pengamanan presiden dan demi menjaga estetika tanpa niat lain, namun tak dapat dipungkiri atribut partai politik tersebut banyak tersebar bahkan hampir setiap jarak satu meter.
"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi tersebut berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan, alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali," kata Sang Made.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023