Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mendorong lulusan Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) terus berinovasi dan melakukan terobosan, salah satunya demi menekan risiko bencana.

"Jangan pernah berhenti berproses dan belajar. BMKG membutuhkan semangat muda untuk terus berinovasi dan membuat berbagai terobosan. Setelah lulus, segera pikirkan mau melanjutkan studi S2 kemana," kata Dwikorita di hadapan wisudawan STMKG seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Ia berharap wisudawan STMKG dapat membantu BMKG menghadapi tantangan yang semakin kompleks sebagai satu-satunya organisasi pemerintah yang menyelenggarakan urusan bidang meteorologi, kllimatologi, dan geofisika.

Kepala BMKG mendorong para wisudawan STMKG selalu berupaya mencari dan memperoleh pengetahuan (to know), terampil dalam melakukan sesuatu (to do), belajar untuk menjadi seseorang (to be), dan untuk kemaslahatan hidup bersama (to live together).

Baca juga: STMKG diminta lakukan transformasi budaya akademik
Baca juga: Menko PMK tutup bulan Pengurangan Risiko Bencana 2023 di Kendari

Dwikorita juga menekankan bahwa BMKG terus berupaya melakukan inovasi teknologi dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) demi menekan risiko kejadian multibencana geo-hidrometeorologi.

Pasalnya, perubahan iklim memicu pergeseran pola musim dan suhu udara yang mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

Selain itu, Indonesia juga berada dalam kepungan lempeng-lempeng tektonik aktif dan dikelilingi oleh cincin api.

Oleh karena itu, Dwikorita menargetkan 500 orang bergelar studi doktor baru memperkuat SDM BMKG sebelum tahun 2030 guna mewujudkan transformasi menjadi institusi kelas dunia yang memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia dan berkontribusi positif bagi dunia.

"Kami harus terus melakukan lompatan-lompatan agar tidak tertinggal. Ini bagian dari cara BMKG mewujudkan zero victim. Karenanya kami ingin para lulusan STMKG bisa menciptakan terobosan dan inovasi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya," katanya.

Wisuda STMKG kali ini diikuti 289 orang taruna/taruni dengan 227 taruna angkatan 2019, 56 Tugas Belajar BMKG, 5 Tugas Belajar TNI Angkatan Udara, dan 1 Tugas Belajar TNI Angkatan Laut.

Baca juga: Inovasi sains dan teknologi jawab tantangan penanggulangan bencana
Baca juga: BMKG: Potensi tsunami akibat megathrust di selatan Jawa akan terus ada

Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023