pengurangan kuota tersebut hanya bersifat sementara atau hingga tahun 2020, seiring dengan rampungnya renovasi bangunan sekitar tempat kegiatan tawaf.

Banjarmasin (ANTARA News) - Masyarakat muslim Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta ikhlas dan sabar menerima pengurangan kuota calon haji sebagai dampak kebijakan pemerintah Arab Saudi.

"Pengurangan kuota tidak hanya Kalsel, tetapi juga secara nasional dan internasional," kata Ketua Komisi IV bidang kesra DPRD provinsi tersebut Habib Ali Khaidir Al Kaff, di Banjarmasin, Selasa.

Adanya pengurangan kuota, tambah Ali, akan menambah panjang antrean masyarakat muslim yang mau menunaikan ibadah haji. Tapi apa boleh buat, karena pengurangan kuota tersebut kebijakan pemerintah Arab Saudi.

Menurut informasi, pengurangan kuota tersebut hanya bersifat sementara atau hingga tahun 2020, seiring dengan rampungnya renovasi bangunan sekitar tempat kegiatan tawaf, lanjutnya menjawab ANTARA Kalsel.

"Kita berharap, sesudah 2020 atau rampungnya perluasan Masjid Harram Mekkah, tak ada lagi batasan kuota calon haji, atau setidaknya kuota kita lebih banyak dari selama ini," tutur politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Pada kesempatan terpisah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel H Abdul Halim menerangkan, kebijakan pemerintah Arab Saudi itu akan mengurangi kuota calon haji sebanyak 20 persen dari sebelumnya.

"Jika pengurangan kuota calon haji itu diberlakukan, maka jumlah jemaah calon haji Kalsel yang tertunda diberangkatkan sebanyak 761 orang terdiri dari 755 jemaah calon haji dan 6 petugas haji daerah," ungkapnya.

Pengurangan yang ditetapkan sebanyak 20 persen itu mengurangi kuota calon haji Kalsel 2013 dari sebanyak 3.811 orang menjadi 3.050 orang terdiri dari 3.023 orang calon haji dan 27 petugas daerah.

Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013