Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan ada tiga faktor penting yang tengah disiapkan dalam menyukseskan pengembangan kota-kota pintar di Indonesia.
Tiga faktor untuk pengembangan kota pintar itu mulai dari perlindungan infrastruktur untuk informasi vital hingga penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola sistem elektronik pemerintahan.
"Pertama, kami fokus pada perlindungan infrastruktur informasi vital. Ini penting karena kami tahu di perkotaan modern atau kota pintar semua layanan kan terhubung atau hyperconnected," kata Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo dalam diskusi daring, Jumat.
Baca juga: BSSN: 55 persen kebocoran data terjadi pada administrasi pemerintah
Sulistyo mengatakan perlindungan pada infrastruktur informasi vital menjadi penting karena apabila salah satu sistemnya yang terintegrasi terganggu maka akhirnya dapat memberikan dampak buruk pada seluruh sistem pemerintahan yang berjalan.
Untuk mewujudkannya, BSSN telah melakukan rapat koordinasi dengan para pembina sektor di infrastruktur informasi vital seperti sektor energi, transportasi, hingga kesehatan untuk dapat menyiapkan sistem keamanan yang lebih mutakhir.
"Ini kami lakukan untuk memperbarui kebijakan-kebijakan apa saja yang akan dilaksanakan (menjaga keamanan infrastruktur informasi vital)," kata Sulistyo.
Faktor kedua yang disiapkan BSSN dalam memberikan dukungan menyukseskan program pengembangan kota pintar di Indonesia ialah dengan memberikan literasi kepada masyarakat umum mengenai pentingnya keamanan digital. Dalam literasi digital, BSSN tidak berjalan sendiri dan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai kementerian yang bertanggung jawab dalam transformasi digital nasional.
Baca juga: Waspada serangan siber dapat menimpa siapa saja
"Kami bersama Kementerian Kominfo juga menyiapkan masyarakat untuk memahami pentingnya keamanan siber. Salah satunya dengan merilis komik-komik bertema pentingnya keamanan digital sehingga mudah dibaca dan dicerna masyarakat," kata Sulistyo.
Bagi masyarakat yang tertarik mengakses komik digital tersebut dapat melihatnya di situs web komikkomunika.id, salah satu komik yang bisa dilihat berjudul "TIPU-TIPU DIGITAL".
Terakhir, BSSN menyiapkan juga SDM yang akan mengelola sistem-sistem elektronik pemerintahan digital dengan membekali mereka kompetensi keamanan siber yang andal.
Menurut Sulistyo, dalam perhitungan terbaru BSSN didapatkan bahwa hingga 2025 Indonesia membutuhkan sebanyak 39.000 talenta digital yang andal untuk mengelola sistem pemerintahan elektronik.
"Kami bekerja sama dengan Badan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo lewat perjanjian kerja sama menghadirkan program pelatihan SDM. Hal ini nantinya tidak hanya diikuti pegawai BSSN, tapi, juga penanggung jawab pemerintahan daerah hingga provinsi yang akan menangani sistem pemerintahan berbasis elektronik," kata Sulistyo.
Baca juga: Kemenkominfo fasilitasi penyusunan cetak biru kota cerdas di Indonesia
Baca juga: Kemenkominfo survei dampak smart city Pemkot Makassar
Baca juga: Indonesia-Korea Selatan sepakati kerja sama MRT hingga smart city IKN
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023