Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ​​​​pada Kongres ke-17 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyatakan bahwa Kemenkes akan memperluas peran bidan hingga level desa untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

"Layanan puskesmas kita sekarang masih di level kecamatan dan kelurahan, sehingga itu masih dirasa sangat kurang. Tahun depan rencananya akan diturunkan di level desa, ada 85.000 desa, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi," kata Budi di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, perluasan jangkauan bidan hingga tingkat desa tersebut dilakukan untuk memastikan di setiap puskesmas pembantu terdapat satu bidan dan satu perawat.

"Kalau layanan bidan ini bisa sampai ke desa, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) bisa turun, saat ini AKI kita masih sekitar 160 per 100.000 kelahiran, masih sangat jauh dibandingkan negara-negara maju yang sudah 10 per 100.000 kelahiran," ucap Budi.

Sedangkan angka kematian bayi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 tercatat 16,9 per 1.000 kelahiran hidup.

Baca juga: BKKBN: Setiap desa perlu punya bidan untuk bantu atasi stunting

Baca juga: Pemerintah andalkan bidan desa atasi AKI

Ia berharap, dengan dibukanya layanan puskesmas dan bidan hingga tingkat desa, maka IBI dapat membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas para bidan agar bisa memeriksa kesehatan seluruh anak dan ibu untuk menurunkan AKI dan AKB.

"Nanti kita mesti terus berkolaborasi, untuk merumuskan bagaimana cara meningkatkan keahlian dan kompetensi bidan, supaya kita bisa memantau dan mendata desa-desa mana saja yang AKI nya turun," tuturnya.

Ia juga menargetkan dengan dibukanya layanan puskesmas hingga tingkat desa ini dapat menekan AKI hingga 50.

"Yang paling banyak berhubungan dengan bidan itu layanan kesehatan di puskesmas resmi milik pemerintah, saat ini masih sekitar 20.000-an lagi desa yang belum ada puskesmas pembantu, untuk itu akan kita percepat," katanya.

Peningkatan kapasitas bidan dan perluasan puskesmas hingga tingkat desa tersebut menurutnya telah sesuai dengan amanat Presiden, bahwa Puskesmas atau pelayanan kesehatan masyarakat harus mudah diakses, dengan kualitas yang bagus, dan harga yang terjangkau.

Sementara itu, Ketua IBI masa jabatan 2023-2028 yang baru saja dikukuhkan, Ade Jubaedah menyampaikan bahwa IBI harus memperkuat organisasi dan para bidan juga perlu menjaga marwah profesinya.

"Dengan kekuatan organisasi ini, kita akan semakin kuat, menjaga marwah profesi, menumbuhkembangkan potensi kita untuk melayani dan menjangkau masyarakat lebih luas lagi," ujar Ade.

Menurutnya, IBI juga harus menjadi organisasi garda terdepan yang terpercaya.

"Kita harus berada di garda terdepan, dengan menjadi organisasi terpercaya bagi masyarakat," katanya.

Baca juga: Menteri Bintang apresiasi komitmen bidan upayakan kesehatan ibu-anak

Baca juga: Layanan kontrasepsi oleh bidan berperan turunkan stunting

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023