Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tanggamus Lampung Salamun (33) yang menjadi korban pemukulan di gedung DPR/MPR pada 10 Juli 2006 hingga kini masih dirawat di rumah sakit (RS) Polri Dr Soekamto Kramat Jati, Jakarta Timur.
Salamun mengeluhkan akibat pemukulan oleh orang tak dikenal tersebut beberapa bagian tubuhnya termasuk dada dan perut masih terasa sakit dan juga mengaku menderita luka dalam.
Hal tersebut terungkap saat anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin menjenguknya pada minggu siang. Saat bertemu Azis, Salamun sempat menceritakan kronologis pemukulan yang menimpanya termasuk adanya ancaman terhadap keselamatan keluarganya.
"Kami mendesak kasus ini diusut tuntas dan siapa yang terbukti harus ditindak dengan tegas," kata Azis usai menjenguk Salamun.
Ia menilai desakan tersebut adalah pantas karena pemukulan terhadap Salamun merupakan kasus pemukulan kedua yang terjadi di gedung wakil rakyat itu. Sebelumnya anggota DPR Ade Daud Nasution juga pernah mengalami peristiwa yang sama.
Permintaan Azis itu juga senada dengan pandangan Ketua DPD Golkar Tanggamus Tony Ishak yang menyatakan prihatin dengan kasus pemukulan tersebut.
"Kami mendesak kepolisian menindaklanjuti laporan dan pengaduan yang disampaikan Salamun kepada Polres Jakarta Pusat," tutur Tony.
Sebelumnya pada Jumat (14/7) Salamun melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Pusat di Jl Kramat Raya Jakarta Pusat, laporannya bernomor 858/K/VII/2006/Restro.JP diterima AKP Heri Subianto.
Pemukulan, menurut penuturan Salamun, terjadi ketika menghadiri acara Raker antara Gubernur Lampung, Mendagri dengan Komisi II DPR, pada Senin (10/7) malam.
Sejumlah oknum yang merasa sakit hati melihat tingkah laku Salamun ketika mendengar pernyataan Anggota Komisi II dari F-KB yang menilai proses politik terpilihnya Gubernur Lampung cacat hukum.
Dia dihampiri oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Dia diminta untuk keluar dari ruang balkon Komisi II DPR karena ada orang yang ingin bertemu.
Tanpa menaruh curiga, Salamun mengikuti petunjuk orang tersebut. Kemudian, Salamun diminta masuk ke mobil sedan berwarna hitam yang diparkir di sekitar Gedung Nusantara DPR/MPR.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006