Bangkok (ANTARA) - Thailand mengaku sedang berkomunikasi dengan Iran dan negara-negara lain di Timur Tengah untuk menghubungi kelompok Hamas Palestina yang menyandera lebih dari 20 warganya.

Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara mengatakan Iran berhubungan dekat dengan Hamas dan berjanji membantu merundingkan pembebasan sandera.

Sedikitnya 23 warga Thailand termasuk dalam 240 orang yang disandera Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober. Di antara 1.400 lebih orang yang menurut Israel tewas dalam serangan itu, sedikitnya 32 orang adalah warga Thailand.

Qatar, Iran dan Mesir telah berjanji untuk segera menyampaikan permintaan Thailand kepada Hamas agar para sandera tersebut dibebaskan, kata Kementerian Luar Negeri Thailand.

Baca juga: Misi PBB untuk Palestina kaget Barat lamban situasi memburuk di Gaza

"Saya ingin mereka menyampaikannya kepada Hamas, karena saya khawatir Hamas tidak tahu bahwa mereka hanyalah buruh perkebunan," kata Pranpree, yang mengunjungi Timur Tengah awal pekan ini, dalam jumpa pers.

Sekitar 30.000 warga Thailand bekerja di Israel, terutama dalam sektor pertanian, dan 7.200 di antaranya telah dipulangkan.

Iran menyatakan mendukung Hamas, tetapi mengaku tidak terlibat dalam serangan kelompok itu ke Israel bulan lalu.

Baca juga: Lebih 9.000 warga Palestina tewas sejak konflik Israel-Hamas di Gaza

Sumber: Reuters

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023