Kami menjamin makanan yang disajikan itu layak dikonsumsi atau aman, layak, dan sehat untuk dikonsumsi
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) meningkatkan pelayanan bagi pelanggan kapal penumpang dengan meraih sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point atau HACCP dari PT Sucofindo (Persero).
Sertifikasi tersebut menjadi jaminan bahwa seluruh sajian makanan di atas kapal Pelni telah melalui serangkaian uji mutu yang terbaik.
Sertifikasi HACCP tersebut diterima langsung oleh Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Nuraini Dessy dari Direktur Utama Sucofindo Jobi Triananda Hasjim di atas Kapal KM Dorolonda yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.
"HACCP ini cukup penting untuk pelayanan terutama di makanan. Kami menjamin makanan yang disajikan itu layak dikonsumsi atau aman, layak, dan sehat untuk dikonsumsi," kata Dessy usai penyerahan sertifikat tersebut.
Sertifikat HACCP merupakan sistem manajemen keamanan pangan yang mengidentifikasi seluruh risiko dan bahaya yang mungkin timbul selama memproses sajian makanan. Rangkaian standar baku yang ditentukan oleh HACCP akan mengendalikan proses bisnis pengolahan makanan mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan hingga pengajian kepada konsumen.
Dessy meyakinkan bahwa dengan memiliki sertifikat HACCP itu, seluruh makanan yang disajikan kepada penumpang bebas dari cemaran biologis, kimia, dan kontaminan lain yang dapat membahayakan kesehatan penumpang selama pelayaran.
Adapun, sertifikasi HACCP tersebut baru diberikan untuk KM Dorolonda. Dessy mengatakan sertifikasi serupa di kapal penumpang Pelni lainnya akan segera dilakukan di 2024.
"Kenapa kami memilih KM Dorolonda? Kebetulan KM Dorolonda ini kapal yang cukup favorit dan salah satu kapal dengan penumpang terbanyak. Di tahun depan, kami akan menambah sertifikat HACCP ini untuk KM Bukit Siguntang kemudian KM Kelud, kemudian satu lagi KM Awu," ungkap Dessy.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama Sucofindo Jobi Triananda Hasjim mengatakan bahwa dengan penyerahan sertifikat tersebut maka meningkatkan kualitas penyajian makanan di atas kapal Pelni dan juga mengikuti standar internasional.
"Kami ingin memastikan bahwa semua yang bertugas di dapur, bertugas mempersiapkan bahan baku sampai penyajian mengikuti standar internasional karena tamunya PT Pelni tidak hanya warga negara Indonesia. Kami juga tanggung jawab terhadap warga negara asing yang juga menjadi penumpang PT Pelni. Jadi, kami ingin buktikan bahwa kualitas pelayanan PT Pelni tidak hanya standar nasional saja tetapi juga standar internasional," ucap Jobi.
Selain menerapkan standar baku HACCP, Pelni juga sudah memiliki standar layanan pemberian makanan kepada penumpang kapal atau disebut food service system (FSS). Dengan standar yang baru itu, Pelni dapat menjamin kualitas makanan baik dari sisi keamanan dan kebersihan pangan maupun sanitasi lingkungan dan peralatan masak yang digunakan sehingga makanan yang disajikan layak dikonsumsi.
Untuk memperoleh sertifikat HACCP dan penerapan FSS tersebut, KM Dorolonda telah melalui memenuhi sejumlah syarat, di antaranya uji kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk food handler bagi kru kapal, perbaikan infrastruktur fasilitas dapur kapal, peralatan memasak yang sesuai kategori food grade berbahan stainless steel hingga penggunaan perlengkapan memasak yang lengkap untuk menjaga kehigienisan makanan.
KM Dorolonda sendiri merupakan kapal penumpang Pelni dengan kapasitas 2.000 penumpang. Kapal buatan Jerman tahun 2000 itu melayani rute Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Baubau-Namlea-Ambon-Ternate-Bitung.
Baca juga: Pelni targetkan 50 persen pelanggan di Jakarta beli tiket via aplikasi
Baca juga: Tiga cabang terbesar Pelni hanya jual tiket daring mulai 1 November
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023