Jakarta (ANTARA News) - Petugas kepolisian melepaskan tembakan senjata gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang masih bertahan di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI di Jakarta Pusat, Senin malam.
ANTARA dari gedung DPR/MPR melaporkan, petugas berusaha membubarkan konsentrasi massa dari unsur Konsolidasi Mahasiswa Indonesia dan buruh yang menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Petugas kepolisian juga mengerahkan kendaraan taktis atau watter cannon dan Barraacuda, guna membubarkan massa pendemo.
Akibat tindakan membubarkan paksa tersebut, massa mahasiswa maupun buruh berlarian menuju arah Jalan Slipi.
Sebelum membubarkan paksa, Kepala Polsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Syaifullah telah menyampaikan imbauan agar massa pendemo membubarkan aksinya.
Namun, massa pengunjuk rasa tetap bertahan melakukan orasi seraya membobol gerbang pintu DPR RI, bahkan melempar botol yang diduga berisi bahan bakar minyak, serta batu ke arah petugas.
Alasan petugas kepolisian membubakan paksa pendemo karena waktu menyampaikan pendapat di muka umum telah melebihi batas ketentuan hingga pukul 18.00 WIB.
Selain itu, massa dari unsur mahasiswa telah bertindak anarkis dengan melempar molotov dan batu ke arah petugas kepolisian sehingga situasi memanas.
Petugas kepolisian juga menutup jalur arteri Jalan Gatot Subroto menuju Slipi maupun sebaliknya dan Jalan Tol Dalam Kota arah Semanggi arah Slipi, serta sebaliknya.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013