Masalahnya hanya tentang ucapan saya dan langsung diamankan dan menerima pukulan dari aparat."
Palembang (ANTARA News) - Sejumlah Mahasiswa Sumatera Selatan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dengan melakukan aksi bakar ban di Jalan Jenderal Sudirman Palembang, Senin siang.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan organisasi kemahasiswaan lainnya itu nekad membakar ban di tengah ramainya arus lalu lintas kendaraan di jalan umum depan gerbang Kampus IAIN Raden Fattah Palembang.
Aksi itu sontak mengundang reaksi pihak kepolisian yang berjaga di area tersebut. Beberapa mahasiswa yang tertangkap tangan membakar, dan memprovokasi diamankan polisi dan dimintai keterangan saat itu juga.
Sementara ban yang dibakar di tengah jalan dan cukup menimbulkan kemacetan di jalan tersebut langsung dimatikan aparat kepolisian dengan menggunakan racun api.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB itu hanya berlangsung selama kurang lebih 15 menit, setelah itu membubarkan diri.
Rohadi salah seorang peserta aksi yang diamankan polisi mengaku saat dimintai keterangan ia sempat menerima pukulan dari pihak polisi.
"Masalahnya hanya tentang ucapan saya dan langsung diamankan dan menerima pukulan dari aparat," ujar dia.
Koordinator aksi dari LMND Galuh Sita Resmi menjelaskan aksi bakar ban yang terjadi pada awalnya tidak terencana.
"Kami lakukan untuk membangun kesadaran masyarakat agar bergabung dan menolak kenaikan harga BBM," katanya.
Menurut dia, masyarakat memiliki keinginan kuat untuk melakukan penolakan besar-besaran terhadap kenaikan harga BBM, hanya saja mereka tidak tahu harus bagaimana.
"Masyarakat pun sebenarnya tidak keberatan dengan aksi yang barusan kami lakukan," katanya.(FN*M033/E008)
Pewarta: Muhammad Suparni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013