Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur meminta pemerintah kota setempat menuntaskan pembangunan saluran air di sejumlah wilayah itu sebelum datang musim hujan.
"Termasuk penuntasan saluran air yang saat ini tengah dikerjakan di kampung-kampung. Semua harus bisa berfungsi maksimal saat musim hujan," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah dalam keterangan di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan saluran air tersebut juga tersambung satu sama lain.
Ia menekankan seluruh kampung memiliki sistem saluran air yang baik.
"Masih ada kampung yang belum punya saluran air. Harus dibuatkan," kata dia.
Saat menggelar reses dengan menjaring aspirasi di kampung di RW01, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, beberapa waktu lalu, ia mendapat keluhan soal banjir. Setiap musim hujan, selalu terjadi banjir di wilayah ini.
Ia mengatakan warga setempat mengeluhkan banjir atau genangan akibat hujan deras setinggi lutut orang dewasa. Mereka minta dibuatkan saluran air yang efektif karena tak ada saluran air.
Baca juga: Atasi genangan air, Sudin SDA bangun saluran di Cipinang Indah
Laila mendorong Pemkot Surabaya memberikan intervensi untuk menyelesaikan masalah banjir di kampung di RW 01, Kelurahan Menur Pumpungan, saat musim hujan.
"Utamanya harus dibangun saluran air di Jalan Manyar Kartika VIII. Sebagaimana instruksi Pak Wali Kota agar tidak ada lagi kampung yang tergenang ketika musim hujan tiba. Semua berharap demikian," katanya.
Ia mengatakan usulan pembangunan saluran air di kampung itu bisa diajukan melalui dua jalur, yakni memanfaatkan dana kelurahan lewat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dan dana swakelola dari dinas terkait.
"Disesuaikan mana yang sesuai kebutuhan. Kalau bisa diintervensi melalui dana kelurahan maka akan masuk usulan musrenbang tahun depan. Saat ini setiap kelurahan di Surabaya berhak atas anggaran dana kelurahan paling sedikit Rp2,5 miliar per kelurahan," ujarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi dampak musim hujan.
"Sarana dan prasarana sudah dari dulu kami siapkan, kemudian saluran kami dalamkan dan pompa kami jaga kontinuitasnya. Itu sudah kami lakukan," katanya.
Saat ini, pihaknya fokus menyelesaikan proyek saluran air, seperti box culvert, sebab ketika akan memasang box culvert, saluran di sekitarnya harus ditutup.
"Ketika memasang box kan harus membuntu saluran. Nah, itu kekhawatiran kita ada beberapa paket jalan, ketika hujan namanya kisdam tidak dibuka, itu potensi menimbulkan genangan," ujarnya.
Ia menjelaskan pentingnya petugas di lapangan melakukan pengecekan.
"Makanya saya minta teman-teman ngecek di lapangan kalau buat kisdam itu yang tidak permanen, tapi bisa cepat dibuka. Itu target kita sekarang," katanya.
Saat ini, katanya, terdapat sekitar 100 titik pekerjaan saluran di Kota Surabaya. Jumlah proyek saluran tersebut tidak hanya dikerjakan oleh DSDABM namun juga melalui dana kelurahan (dakel).
"Pekerjaan saluran sekarang tidak hanya di PU (DSDABM) tapi juga di dakel banyak yang masih berjalan. Kalau total sekitar 100 lokasi. Persentase pekerjaan sudah 70 persen lebih, tidak ada masalah sampai akhir tahun," ujarnya.
Baca juga: Warga terdampak kebakaran Bromo butuh bantuan perbaikan saluran air
Baca juga: BNPB ajak masyarakat gotong royong bersihkan saluran air cegah banjir
Baca juga: Wali Kota minta pencuri besi penutup saluran air di Surabaya ditangkap
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023