Strategi yang diterapkan sejak awal operasi pemadaman dengan memberlakukan personel Manggala Agni menginap di dekat lokasi karhutla
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatur waktu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Sumatera Selatan, dengan menyesuaikan tiupan angin agar pemadaman bisa optimal.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Wilayah Sumatra Ferdian Krisnanto mengatakan operasi pemadaman dilakukan saat pagi hari sebelum jam 10 dan sore hari, karena kondisi angin lebih kondusif dibandingkan siang hari.

"Strategi yang diterapkan sejak awal operasi pemadaman dengan memberlakukan personel Manggala Agni menginap di dekat lokasi karhutla," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Aktivitas pemadaman api yang dilakukan oleh Manggala Agni di Desa Jungkal telah berlangsung selama dua bulan.

Ferdian menuturkan proses pemadaman diperkirakan masih membutuhkan waktu, lantaran lokasi kebakaran terjadi pada lahan gambut dengan kedalaman lebih dari tiga meter.

Baca juga: Gubernur Sumsel tekankan perlunya kerja sama tangani karhutla

Kondisi gambut yang jauh lebih kering akibat kemarau panjang, bahan bakar yang tersedia melimpah, kabut asap yang membatasi jarak pandang, angin serta terbatasnya sumber air untuk pemadaman, menjadi tantangan petugas di lapangan.

KLHK menyatakan bahwa lokasi karhutla di Desa Jungkal merupakan sambungan atau rambatan dari kebakaran di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, yang sebelumnya telah dilakukan pemadaman juga selama satu bulan.

Lokasi itu adalah satu hamparan areal yang terbagi menjadi beberapa titik kebakaran hutan dan lahan.

“Lokasi karhutla itu berada di areal PT Waringin Agri Jaya yang sekarang statusnya sudah pailit,” kata Ferdian.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri berpesan agar Manggala Agni tetap menjaga kesehatan, menjaga kekompakan, dan saling memperkuat empati di antara sesama tim.

Manggala Agni terus mengupayakan pemadaman api sebanyak empat titik yang tersebar Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir.

Baca juga: Karhutla Sumsel jadi yang terluas di Pulau Sumatra
Baca juga: BMKG deteksi 3.675 titik panas di Pulau Sumatera, terbanyak di Sumsel

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023