Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp19,5 triliun pada kuartal III 2023.
Capaian itu menandakan pertumbuhan laba bersih sebesar 17,6 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Perseroan membukukan laba bersih Rp19,5 triliun dengan pertumbuhan double digit sebesar 17,6 persen yoy. Biaya pemasaran perseroan mengalami penurunan sebesar 6,9 persen yoy menjadi Rp2,6 triliun disebabkan strategi dan sasaran target promosi yang efektif," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Telkom menutup kuartal III dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp111,2 triliun atau tumbuh positif 2,2 persen yoy. Pertumbuhan pendapatan dikontribusi oleh kinerja bisnis data Internet & IT Services dan IndiHome dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,8 persen dan 4,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pada segmen mobile dan consumer yang di antaranya terdiri dari mobile dan home broadband, perseroan mencatat pendapatan Rp73,2 triliun atau tumbuh 10,6 persen yoy dan 29,6 persen secara kuartalan.
Profitabilitas tersebut utamanya didukung oleh pertumbuhan digital business sebesar 7,0 persen yoy dengan nilai kontribusi yang meningkat dari 80,1 persen menjadi 86,1 persen dari total pendapatan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi operasional, Telkom terus mempertahankan posisi sebagai market leader dengan total 158,3 juta pelanggan mobile dan 9,8 juta pelanggan fixed broadband.
Pada segmen enterprise, perseroan membukukan pendapatan Rp14,6 triliun atau tumbuh 6,6 persen yoy yang didapatkan dari layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity.
"Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan," ujar Ririek.
Selanjutnya secara segmen Wholesale dan International, perseroan mencatat pendapatan Rp12,3 triliun atau tumbuh 9,1 persen yoy, dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.
Pada bisnis pusat data atau data center, perseroan memiliki dan mengelola 32 pusat data yang tersebar di empat negara yang mencakup Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste dengan rata-rata utilisasi hingga 70 persen.
Ririek menjelaskan, mayoritas pusat data ersebut memiliki klasifikasi tier 3 dan 4 dengan total kapasitas hingga 42 MW. Selain pusat data, perseroan juga fokus pada layanan komputasi awan (cloud) untuk memenuhi beragam kebutuhan digital pelanggan.
"Hingga September 2023, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp1,4 triliun," jelasnya.
Hingga September 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp22,1 triliun atau 19,9 persen dari total pendapatan. Belanja modal difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.
"Pada bisnis fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lainnya seperti menara telekomunikasi dan data center. Sementara itu, belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT pada bisnis mobile," pungkasnya.
Baca juga: PT Telkom komit jaga kinerja untuk pertahankan dividen tinggi
Baca juga: Telkom siapkan 86 penguat sinyal dan mobil combat di Piala Dunia U-17
Baca juga: Telkom: Digitalisasi dapat mendistribusikan keuntungan lebih merata
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023