Sumedang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan prihatin terhadap kurangnya minat siswa untuk menekuni Gerakan Pramuka sebagai gerakan ekstra kurikuler, sehingga Presiden akan mencanangkan revitalisasi (menggairahkan kembali) Gerakan Pramuka di Indonesia.
"Menggalakkan Gerakan pramuka adalah hal penting. Akhir-akhir ini Pramuka kurang diminati sebagai kegiatan ekstra kurikurer," kata Presiden ketika meresmikan pembukaan Jambore Nasional Ke-8 tahun 2006 di Bumi Perkemahan Mashudi, Kiara Payung Jatinangor, Sumedang.
Menurunnya minat siswa terhadap Gerakan Pramuka menurut Kepala Negara sangat disayangkan, karena gerakan tersebut dapat membentuk karakter kepribadian siswa dan memupuk jiwa disiplin.
Dalam rangka menghidupkan kembali Gerakan pramiuka, Presiden mengatakan sudah saatnya payung hukum menyangkut gerakan tersebut yang selama ini didasarkan pada Kepres diperjuangkan, sehingga ditingkatkan menjadi undang-undang.
Ia juga meminta para menteri terutama Mendiknas Bambang Sudibyo dan Meneg Pora Adhyaksa Dault untuk meningkatkan dukungan bagi kegiatan Pramuka dengan menyelaraskan program dan kegiatan agar lebih produktif.
Permintaan serupa ia sampaikan kepada gubernur, bupati dan walikota untuk memperluas pembinaan yang efektif serta meningkatkan dukungan terhadap dukungan dana.
Imbauannya tentang dukungan dana tersebut, disambut tepuk tangan riuh para penggalang dan pembina Pramuka yang hadir.
Tetapi Presiden Yudhoyono cepat-cepat menyambung, "Tetapi tentu sesuai batas-batas kemampuan APBD". Ucapan ini mendapat tepuk tangan dan tawa para anggota Pramuka.
Jambore nasional ke 8 ini, seperti dilaporkan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar, diikuti oleh 18.795 peserta dalam negeri dan 150 dari luar negeri. Juga hadir perwakilan sejumlah negara asing dari Malaysia, Brunei, Bangladesh, Filipina, Singapura dan Jepang.
Jambore yang bertema "Satu Hati Satu Janji Satu Bumi Pertiwi" itu diresmikan dengan pembunyian angklung oleh Presiden dan juga ditandai dengan penyematan tanda peserta Jambore kepada perwakilan dari Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua, dan juga penandatanganan sampul hari pertama perangko seri Jambore Nasional tahun 2006 oleh Presiden.
Dalam kesempatan itu Presiden Yudhoyono yang didampingi dan Ibu Ani Yudhoyono serta sejumlah menteri yang hadir menggunakan seragam Pramuka.
Acara pembukaan jambore juga diwarnai dengan pergelaran kesenian serta tarian kolosal oleh gabungan penggalang Kwarda Jabar dan Dinas Budaya dan Pariwisata Jabar. Juga ditampilkan drumband Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sumedang yang bekerja sama dengan rampag kendang Parahyangan IPDN, yang memainkan lagu Bengawan Solo dan Ole-ole Bandung.
Sejumlah anggota Pramuka juga menampilkan permainan angklung dengan membawakan beberapa lagu, seperti "Laksmana Raja Di Laut, Soundtrack film "Mission Impossible" dan lagu Kontes Dangdut Indonesia
Setelah acara pembukaan Jambore, Presiden meninjau pemeran dan perkemahan Jambore Nasional 2006 di bumi perkemahan. (*)
Copyright © ANTARA 2006