Negara (ANTARA News) - Situasi sejumlah SPBU di bali, salah satunya di Kabupaten Jembrana, masih normal menjelang harga BBM naik.
Berdasarkan pantauan, tidak nampak ada antrean kendaraan maupun kepanikan dari masyarakat dan belum ada aksi demo yang mengsusung isu tolak kenaikan harga BBM.
"Omzet BBM yang kami jual masih sama dengan hari-hari sebelumnya. Tidak ada lonjakan pembelian dari konsumen," kata Iskandar Alfan, salah seorang manajer SPBU di Kota Negara, Senin.
Iskandar mengaku, pihaknya sempat bicara dengan beberapa sopir truk dan angkutan umum yang kebetulan mengisi BBM di SPBU tersebut, yang rata-rata tidak mempermasalahkan kenaikan harga BBM.
"Yang penting bagi mereka, meskipun harga naik, BBM jangan sampai sulit diperoleh di SPBU. Selama pasokan lancar, mereka tidak masalah harga naik," ujarnya.
Sejauh ini, kata Iskandar, ia tidak kesulitan untuk mendapatkan pasokan dari BBM dari Pertamina, termasuk penambahan pengiriman jika dirasa stok kurang.
Menurut Iskandar, SPBU yang dikelolanya rata-rata mendapatkan pasokan dari Pertamina antara 16 ribu liter hingga 24 ribu liter setiap hari, untuk segala jenis BBM.
"Tangki-tangki penampungan BBM selalu kami isi penuh, apalagi menjelang kenaikan seperti ini. Biar kalau mendadak terjadi lonjakan pembeli, kami tidak bingung," ujarnya.
Selain mengisi penuh tangki penampungan, Iskandar mengatakan, pihaknya juga menambah karyawan untuk mempercepat pelayanan kalau terjadi antrean kendaraan.
Ia juga mengungkapkan, dibanding saat arus mudik, volume kendaraan yang masuk menjelang kenaikan harga BBM, jauh lebih sedikit.
"Kalau saat arus mudik, kendaraan yang masuk kesini lebih ramai dibanding menjelang kenaikan harga BBM," katanya.
Pantauan di SPBU lainnya, jumlah kendaraan yang masuk juga masih normal, termasuk volume pembelian BBM.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013