Dana Abadi Seminari. Oh, nanti Budha, Hindu apa, sampaikan saja
Jakarta (ANTARA) -
"Walaupun sekarang kami ada di KIM, tetapi bukan berarti semua program yang diajukan (bakal) capres-cawapres kami langsung setuju, nggak juga. Kami pasti akan mendorong beberapa program yang selaras dengan PSI," kata Kaesang di Jalan Penjernihan Dalam, Jakarta Pusat, Kamis.
Saat ini, visi dan misi Prabowo-Gibran tercatat belum mencakup soal penyelesaian pelanggaran hak asasi berat (HAM) berat di masa lalu.
Baca juga: Habiburokhman: Tidak ada fakta hukum Prabowo pernah melanggar HAM
Kaesang, yang juga adik kandung Gibran, mengatakan bahwa PSI ingin memajukan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi dan hukum.
"Pasti kami akan majukan semua," tambah putra bungsu Presiden Jokowi itu.
Kaesang juga menyoroti program Dana Abadi Pesantren yang diusulkan Gibran Rakabuming Raka saat berpidato di depan relawan di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebelum mendaftar ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Selain Dana Abadi Pesantren, Kaesang ingin mengusulkan dana abadi untuk sekolah-sekolah berbasis agama lain.
"Pokoknya (dana abadi) nggak hanya (untuk) pesantren saja, tetapi untuk seluruh umat agama yang lain juga. Kami lagi minta agar itu dimajukan juga, jadi nggak hanya Dana Abadi Pesantren," kata Kaesang.
Baca juga: PPP: Dana abadi pesantren bukan program baru
Dia pun akan mengusulkan program Dana Abadi Seminari kepada Prabowo-Gibran serta dana abadi untuk sekolah-sekolah berbasis agama lain.
"Oh, kemarin (ada usul) yang Dana Abadi Seminari. Oh, nanti (dana abadi sekolah) Budha, Hindu apa, sampaikan saja," kata Kaesang.
Dalam kesempatan tersebut, Kaesang mengunjungi posko organ relawan Jokowi, Timbul Sehati Indonesia, yang berada di tengah lingkungan padat penduduk di Jalan Penjernihan Dalam, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Kaesang terpantau tiba di lokasi pukul 14.00 WIB dengan didampingi jajaran Dewan Pembina Partai PSI dan sempat berfoto bersama warga.
Baca juga: Muhaimin sebut dana abadi pesantren sudah diperjuangkan sejak 2021
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023