Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan simplifikasi atau penyederhanaan yang dimaksud di antaranya penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan, tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan yang efisien, dan digitalisasi pelayanan serta pengklaiman.
"Ini untuk memberikan pelayanan yang mudah diakses, cepat dan setara bagi setiap peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Salah satu langkah yang telah diambil, lanjutnya, yakni peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat (DBTFMS).
Terkait tantangan yang dihadapi, Ghufron menyebutkan, upaya pemerataan layanan kesehatan yang dilakukan BPJS Kesehatan perlu diimbangi oleh akses internet andal, mengingat sasarannya merupakan masyarakat yang berada di daerah terpencil.
Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk Agung Satya Wiguna menyatakan pemanfaatan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) dapat menjadi salah satu solusi kesuksesan program transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan.
VSAT, tambahnya, merupakan teknologi komunikasi satelit yang memungkinkan akses internet dan komunikasi data di lokasi terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel atau jaringan terestrial.
“Seperti diketahui, program ini menyasar wilayah terpencil, di mana pelayanan secara digital juga wajib dijalankan. Oleh karena itu akses komunikasi dengan satelit sangat dibutuhkan karena kurangnya infrastruktur kabel di daerah terpencil,” katanya.
Selain itu, Agung juga menyampaikan pentingnya peran cloud computing untuk mengoptimalkan proses integrasi data masyarakat secara digital dalam program transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan.
Teknologi cloud computing, menurut dia, dapat memudahkan penyimpanan data, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional sehingga diharapkan program tersebut dapat berjalan dengan optimal.
“VSAT serta cloud computing adalah layanan kami yang dapat mendukung aktivitas di daerah terpencil dengan memanfaatkan sistem IT. Dua layanan tersebut dapat mengoptimalkan program-program seperti transformasi mutu layanan dan yang serupa,” ujar Agung.
Baca juga: BPJS Kesehatan fokus tingkatkan mutu layanan pada sepuluh tahun JKN
Baca juga: Pemerhati soroti peningkatan mutu JKN dari kepesertaan hingga biaya
Baca juga: BPJS Kesehatan berupaya tuntaskan 1.389.295 orang lagi jadi peserta
Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023