Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyoroti pentingnya kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dengan Indonesia.

"Di tengah lingkungan keamanan yang semakin berat di kawasan, kerja sama pertahanan dan keamanan kita dalam beberapa tahun terakhir menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya," kata Dubes Kanasugi di acara perayaan Hari Pasukan Bela Diri Jepang di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan bahwa sejak berdirinya Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) pada 1 Juli 1954, angkatan bersenjata tersebut masih terus berkomitmen untuk mengupayakan perdamaian dan stabilitas Jepang dan juga masyarakat internasional.

Jepang sendiri telah mempromosikan visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, lanjutnya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, JSDF telah terlibat dalam berbagai kerja sama di bidang pertahanan untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan sekitarnya.

Sebagai dua negara demokrasi maritim yang terletak di pusat strategis kawasan Indo-Pasifik, Jepang menilai Indonesia sebagai mitra yang sangat penting.

Terlebih di tengah lingkungan keamanan yang semakin tidak menentu dan dinamis, Jepang menilai kerja sama bilateral di bidang pertahanan dengan Indonesia menjadi semakin penting dan perlu terus ditingkatkan.

Peningkatan kerja sama itu di antaranya dilakukan melalui partisipasi Pasukan Bela Diri Darat Jepang dalam Latihan Super Garuda Shield Indonesia tahun ini. Latihan tersebut merupakan latihan militer gabungan multilateral terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.

Jumlah personel Pasukan Bela Diri Darat Jepang yang terlibat dalam latihan tersebut adalah sebanyak 280, lebih dari jumlahnya pada tahun lalu.

"Saya berkesempatan menyaksikan latihan amfibi dan penembakan di Banyuwangi dan skala latihan yang dinamis yang membuat saya benar-benar terkesan," kata Kanasugi.

Selain itu, untuk tahun kedua berturut-turut, Pasukan Bela Diri Darat Jepang juga terlibat dalam Program Kemitraan Segitiga PBB yang digelar di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI.

Dalam kesempatan itu, para personel Jepang bertugas sebagai instruktur kursus pelatihan alat berat.

Selain itu, Jepang dan Indonesia juga melakukan pertukaran pendidikan di antara otoritas pertahanan kedua negara.

"Tahun ini, Kementerian Pertahanan Jepang mengirimkan guru-guru Bahasa Jepang ke Pusat Pelatihan dan Pendidikan Bahasa di Kementerian Pertahanan Indonesia. Guru-guru tersebut memberikan pendidikan Bahasa Jepang selama setengah tahun," kata Kanasugi.

Sementara itu, Akademi Pertahanan Nasional Jepang (NDA) juga menerima taruna TNI selama beberapa tahun.

"Para lulusan TNI ini memberikan banyak dukungan, dan memainkan peran utama dalam penguatan hubungan antara kedua negara berdasarkan kepercayaan tak tergoyahkan yang telah mereka pelihara selama lima tahun belajar di akademi tersebut," kata Kanasugi.

Baca juga: Mendag bahas akselerasi Indonesia jadi anggota penuh OECD di Jepang
Baca juga: Membuat aplikasi revolusioner, mahasiswa RI juarai lomba di Jepang
Baca juga: Indonesia dan Jepang bahas eliminasi pos tarif ikan olahan

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023