Jangan sampai ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur

Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memamerkan hasil bumi dari lumbung pangan yang dicetak pada lahan-lahan yang dikelola oleh TNI di 385 lokasi di seluruh Indonesia.

Hasil bumi seperti padi, jagung, sayur-mayur, buah-buahan, dan hasil budi daya bahari itu ditunjukkan oleh Panglima TNI kepada Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin saat acara peluncuran (kick off) Gerakan Nasional Ketahanan Pangan di Desa Wanajaya, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu.

Dari tayangan video conference yang disiarkan di lokasi acara, Wapres Ma'ruf, Panglima TNI, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendengarkan paparan dari beberapa satuan yang berhasil mencetak dan mengelola lumbung pangan serta menuai hasilnya.

Dari paparan beberapa satuan yang berasal dari tiga matra TNI, yaitu matra darat, laut, dan udara, TNI mencetak lumbung pangan yang totalnya lebih dari 100 hektare berupa lahan-lahan persawahan, perkebunan, peternakan, dan tambak-tambak budi daya.

Di Desa Wanajaya, Cibitung, Bekasi, lahan seluas 45 hektare yang dikelola oleh Korem 051/Wijayakarta menjadi lumbung pangan yang terdiri atas persawahan, perkebunan buah-buahan dan sayur mayur, tambak budi daya ikan, dan peternakan sapi yang lengkap dengan pemanfaatan kotorannya untuk energi alternatif.

Di lokasi itu, yang ditetapkan sebagai pilot project untuk Gerakan Nasional Ketahanan Pangan, prajurit TNI dan masyarakat sekitar menanam padi varietas IR 24 yang panen tiga kali dalam setahun, sementara di area perkebunan ada buah-buahan seperti anggur.

Baca juga: Wapres puji Gerakan Ketahanan Pangan TNI di 385 lokasi se-Indonesia

Di lokasi yang sama, Wapres Ma'ruf beserta Panglima TNI, Menteri Pertanian, dan Kapolri juga menerima laporan dari satuan lain mengenai hasil dari lumbung pangan yang mereka kelola.

Di Karawang, tepatnya Desa Cadas Kertajaya, Kodam III/Siliwangi mengelola lumbung pangan di atas lahan lebih dari 50 hektare.

Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi Brigadir Jenderal TNI Agus Saepul lewat sambungan videocall melaporkan kepada Wapres dan Panglima TNI bahwa khusus untuk Rabu, persawahan yang siap panen luasnya mencapai 2 hektare.

"Satu bulan ke depan, panen lagi, dan siap tanam," kata Kasdam III/Siliwangi.

Di lokasi acara, kepada wartawan, dia menyebut total lahan yang dijadikan lumbung pangan oleh satuan-satuan di bawah Kodam III/Siliwangi mencapai 200 hektare. Namun, tidak semuanya sawah, ada yang kebun cabai, jagung, dan komoditas lainnya menyesuaikan tradisi serta kecocokan dengan karakter tanah.

Baca juga: Pangdam Iskandar Muda luncurkan program I'M Jagong

Kasdam III/Siliwangi pada kesempatan yang sama juga memamerkan inovasi pupuk organik BIOS 44 yang dapat meningkatkan produksi padi.

Ia mencontohkan sebelum menggunakan pupuk itu, hasil padi yang dipanen hanya 5 hingga 6 ton per hektare, sementara setelah pakai pupuk organik BIOS 44 hasilnya menjadi 9,5 ton per hektare.

Kasdam menyebut hasil panen di lumbung pangan binaan Kodam III/Siliwangi bervariasi antara 5 hingga 8 ton per hektare, tetapi ada juga yang mencapai 10 ton.

Kemudian, Panglima TNI lanjut meminta perwakilan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batuporon di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, untuk memaparkan lumbung pangan buatannya.

Di Lanal Batuporon, prajurit TNI AL membudidayakan tambak Udang vaname di atas lahan seluas 5 hektare. Setidaknya ada lebih dari 6 juta benih udang vaname yang ditabur ke kolam-kolam tambak itu untuk nantinya dipanen dalam waktu tiga bulan kemudian.

Hasilnya, tambak budi daya di Lanal Batuporon dapat menghasilkan sekitar 50 hingga 60 ton udang vaname per tiga bulan.

Baca juga: Kasad: Ribuan hektare lahan TNI dikelola untuk tanaman pangan

Berlanjut ke Madiun, Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 476 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Udara melaporkan hasil dari lumbung pangannya di Ksatrian Denhanud 476.

Prajurit TNI AU dari satuan itu mampu memproduksi 20 hingga 30 ton gambas/oyong di atas lahan seluas satu hektare.

Terakhir, Kodam XVIII/Kasuari yang mencakup wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya melaporkan kepada Wapres dan Panglima TNI mengenai pengelolaan lahan seluas 227 hektare untuk lumbung pangan, tetapi baru 176 hektare yang produktif.

Di atas lahan seluas 176 hektare, jajaran prajurit Kodam XVIII/Kasuari menanam padi, jagung, palawija, kemudian beternak sapi dan kambing. Hasilnya, sebanyak 272 ton jagung telah disalurkan oleh Kodam XVIII/Kasuari kepada masyarakat sekitar.

Wapres Ma’ruf Amin pun memuji program-program ketahanan pangan TNI itu. Dia mengingatkan para prajurit untuk terus mengembangkan, memperluas, dan meningkatkan produktivitas lahan-lahan untuk pangan.

"Jangan sampai ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur," kata Ma’ruf Amin kepada para prajurit.

Baca juga: TNI AL siapkan program pembinaan ketahanan pangan warga pesisir Sultra
Baca juga: TNI dan Kementerian Pertanian perkuat program ketahanan pangan

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023