Solidaritas terus-menerus PBB dalam menghadapi kekerasan yang berlangsung terus di Pakistan."
Markas PBB (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, mengutuk serangan mematikan di Pakistan, dan mengatakan, "Tak ada alasan untuk mensahkan aksi kekerasan semacam itu."
Ban mengeluarkan pernyataan tersebut di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh jurubicaranya, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).
"Sekretaris Jenderal dengan keras mengutuk serangan hari ini di Quetta dan Ziarat di Pakistan. Sebanyak 20 warga sipil dilaporkan tewas dan banyak lagi cedera," demikian pernyataan juru bicara Ban.
Ban mencela kekejaman serangan tersebut terhadap satu bus universitas yang membawa mahasiswi dan pendidik serta satu instalasi rumah sakit. Selain itu warisan budaya Quaid Azam Residency, yang memiliki nilai penting sejarah sebagai tempat tinggal mendiang Muhammad Ali Jinnah, juga tak luput dari serangan itu."
"Sekretaris Jenderal menyatakan dengan khawatir bahwa kekerasan terhadap perempuan dan pendidik telah meningkat dalam beberapa tahun belakangan, dengan sasaran menghalangi anak perempuan memperoleh hak pendidikan," ujar juru bicara Ban.
Sekretaris Jenderal PBB juga menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga mereka, serta Pemerintah Pakistan.
Ia mendesak pemerintah Pakistan agar melakukan apa saja untuk menyeret pelakunya ke pengadilan, dan juga menyampaikan, "Solidaritas terus-menerus PBB dalam menghadapi kekerasan yang berlangsung terus di Pakistan."
Menurut laporan, bom yang diledakkan dengan kendali jarak jauh terhadap satu bus universitas meledak pada Sabtu sore, saat mahasiswi dan anggota staf universitas Sardar Bahadar Women University di Quetta, kota di Pakistan Barat-laut, naik ke dalam bus untuk pulang.
Kebakaran besar berkobar setelah ledakan, sehingga seluruh bagian bus itu terbakar.
(Uu.C003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013