Jakarta (ANTARA) - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, selama Oktober 2023 tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 64,16 persen, gabah kering giling (GKG) 24,64 persen, dan gabah luar kualitas 11,20 persen dari 1.741 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan, dibandingkan Oktober 2022, rata-rata harga gabah pada Oktober 2023 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 27,95 persen, 30,77 persen, dan 28,37 persen.
"Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Oktober 2023 dibandingkan Oktober 2022 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 27,76 persen, 30,17 persen, dan 28,33 persen," ujar Pudji dalam konferensi rilis berita statistik di Jakarta, Rabu.
Namun demikian, Pudji menyampaikan bahwa dari jumlah observasi kualitas GKP dan GKG tersebut, terdapat kasus harga di bawah HPP di tingkat petani sebanyak lima kasus (0,32 persen), sedangkan di tingkat penggilingan sebanyak 13 kasus (0,84 persen).
Sementara itu, selama Oktober 2023, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 856 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.069 observasi beras di penggilingan.
Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372,00 per kilogram, naik sebesar 3,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.012,00 per kilogram atau naik sebesar 2,57 persen.
Lebih lanjut, rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp12.381,00 per kilogram atau naik sebesar 5,41 persen.
Dibandingkan dengan Oktober 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 28,54 persen, 29,55 persen, dan 30,11 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi: Perbanyak pasokan ke pasar agar harga beras turun
Baca juga: Menetapkan angka ideal untuk harga gabah di Indonesia
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023