"Untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk lada Lampung, beberapa waktu lalu sudah dilakukan temu bisnis antara petani, koperasi, kelompok tani, dengan industri, pengusaha dari dalam ataupun luar negeri, sekaligus ritel," ujar Elvira Umihanni di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan dalam kegiatan temu bisnis tersebut telah menghasilkan ketertarikan dua pembeli asal Malaysia dan India untuk membeli produk biji lada hitam asal Lampung tersebut.
"Kemarin yang sudah memberikan komitmen untuk membeli produk biji lada hitam asal Lampung ini adalah pembeli yang berasal dari Malaysia. Dan saat ini Koperasi Lada Hitam Mutiara Cahaya Baru sedang mempersiapkan ekspor perdana ke Malaysia tersebut," katanya.
Dia menjelaskan koperasi produsen lada hitam asal Desa Sukadana Baru, Margatiga, Kabupaten Lampung Timur itu, saat ini mempersiapkan beberapa hal terkait persyaratan administrasi dan pembiayaan bagi pelaksanaan ekspor perdana biji lada hitam asal Lampung Timur.
"Pembeli dari Malaysia ini membeli satu kontainer lada hitam asal Lampung Timur dengan nilai sekitar Rp1 miliar lebih. Tapi karena ini perdana dilakukan maka perlu pendampingan dari segi pembiayaan serta administrasi agar kegiatan ekspor ini bisa dilakukan secara berkelanjutan," ucapnya.
Menurut dia, dalam upaya pendampingan kegiatan ekspor lada hitam yang dikelola oleh koperasi produsen lada dari Kabupaten Lampung Timur tersebut akan dilakukan oleh Forum Investasi Lampung, Bea Cukai serta Balai Karantina Pertanian.
Baca juga: Mendag sebut hilirisasi lada jadi oleoresin dapat dikembangkan
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023