Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis bedah saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Mohamad Saekhu, Sp.BS(K) mengatakan, individu yang mengalami nyeri tulang belakang patutnya beraktivitas seperti biasa supaya tubuh tidak melemah, apalagi jika nyeri hanya sementara.

“Kalau mengalami nyeri tulang belakang, usahakan tetap aktif dan jangan istirahat; nyerinya bisa dikurangi dengan obat-obatan,” kata Saekhu dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Nyeri pada tulang belakang pasti pernah dialami semua orang setelah melakukan kegiatan yang menguras tenaga atau karena kejadian tertentu, dan dalam sebagian besar kasus reda dengan sendirinya atau dengan obat parasetamol, ucapnya.

Saekhu mengatakan, nyeri terjadi karena tulang belakang tidak mampu menopang tubuh. Namun karena otot dalam tubuh juga berperan dalam menopang tubuh, nyeri tidak akan muncul apabila otot kuat.

Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya posisi duduk yang ergonomis saat bekerja

Baca juga: Mengenal cedera saraf tulang belakang


Nyeri tulang belakang bisa pula muncul karena penyebab yang lebih parah, seperti kecelakaan, penyakit penuaan atau degenerasi, infeksi, ataupun tumor yang akan ditentukan oleh diagnosis medis.

Ia mengatakan, pertolongan medis baru diperlukan apabila nyeri tersebut tidak kunjung hilang bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan. Tenaga medis kemudian akan memeriksa apakah nyeri tersebut adalah karena masalah otot, tulang, atau justru merupakan gejala penyakit.

Selain itu, ia berkata bahwa tidak ada pantangan aktivitas, termasuk aktivitas olahraga, bagi individu yang mengalami nyeri tulang belakang karena aktivitas sehari-hari justru harus diupayakan dijalani seperti biasa.

Aktivitas secara normal itu bahkan juga harus diupayakan bagi individu yang akan dan sudah menjalani operasi tulang belakang untuk mempertahankan kekuatan otot dan tulang, katanya.

“Tidak ada (aktivitas) yang harus dihindari; yang harus dihindari justru tidur-tiduran terus,” kata Saekhu yang meraih gelar doktornya di Universitas Indonesia itu.

Meski tidak ada pantangan olahraga, Saekhu mengatakan, harus dipastikan olahraga tersebut adalah yang membuat otot kuat dan tidak menimbulkan beban hentakan yang terlalu besar pada tulang belakang.

Baca juga: Sakit kepala berkelanjutan bisa dipicu gangguan di sistem saraf

Baca juga: Pentingnya penanganan penyakit tulang belakang secara komprehensif

Baca juga: Matras tidur bisa pengaruhi kesehatan tulang belakang

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023