Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang hingga tanggal 6 November 2023 mendatang.

"Monsun Timur melemah dan Monsun Barat mulai aktif, sehingga waspada hujan dan angin," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi dari Kupang, Rabu.

Berdasarkan prospek cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, Agung mengatakan aktifnya Monsun Barat atau musim barat menandakan awal musim hujan.

Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat disertai angin kencang di Sumut

Ia menyebut potensi hujan itu berpeluang terjadi di wilayah Flores, Timor, dan Alor.

Untuk itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu bepergian atau mengendarai kendaraan saat hujan deras apabila tidak terlalu mendesak.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai dampak buruk dari angin kencang seperti pohon tumbang atau baliho yang roboh.

Baca juga: BMKG peringatkan soal ancaman cuaca ekstrem selama pancaroba

"Hati-hati apabila beraktivitas di luar rumah saat hujan deras yang disertai petir dan angin kencang," katanya.

Selain potensi hujan disertai petir dan angin kencang, kata dia, masih adanya potensi kebakaran hutan dan lahan juga patut diwaspadai khususnya di Kabupaten Sabu Raijua, Flores Timur, dan Lembata.

Ia meminta masyarakat agar melakukan pengawasan terhadap aktivitas pembakaran baik sampah maupun lahan pertanian yang hendak dibuka.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat beraktivitas di pesisir waspada gelombang tinggi

"Adanya angin kencang saat ini dapat membuat area yang terbakar meluas," katanya.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023