Manado (ANTARA) - Tepung kelapa masih menjadi primadona produk ekspor di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menyusul permintaan produk turunan kelapa yang satu ini dari negara luar masih sangat tinggi.
"Dibandingkan dengan produk ekspor Sulut lainnya, tepung kelapa memiliki negara tujuan paling banyak," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Daniel Mewengkang, di Manado, Selasa
Daniel mengatakan sejak Januari 2023 rata-rata tepung kelapa asal Sulut diminati oleh negara Argentina, Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, China, Georgia, Hongkong, Inggris, Irlandia, Israel, Italia, Jerman, Latvia, Libya, Lithuania, Maroko, Mesir, Perancis, Polandia, Portugal, Qatar, Rusia, Selandia Baru, Slovenia, Spanyol Turki, Uni Emirat Arab, Uruguay dan Yordania.
Dia mengatakan harus diakui tepung kelapa merupakan produk unggulan yang mendominasi kegiatan ekspor di Sulut.
"Produk ini paling banyak diminati oleh pasar dunia," jelasnya.
Pemerintah berharap pengekspor Sulut memanfaatkan peluang ini dengan baik, serta menjaga kualitas dan kuantitas produk.
Disperindag, katanya, akan ikut membantu promosi produk unggulan Sulut baik secara nasional maupun internasional.
"Kita berharap melalui produk turunan kelapa ini, akan mampu meningkatkan devisa bagi negara, dan pertumbuhan ekonomi secara merata di Sulut," jelasnya.
Selain tepung kelapa, produk ekspor turunan kelapa lainnya seperti sabut kelapa, kelapa utuh, minyak kelapa kasar, santan kelapa dan masih banyak lagi.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023