Sumedang, Jawa Barat (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) fokus meningkatkan kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) di wilayah dengan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) yang masih tinggi.
"Salah satu faktor TFR tinggi itu masalah kemiskinan, dan daerah miskin TFR-nya cenderung tinggi, sehingga kita memang fokus di daerah-daerah tersebut, bagaimana untuk menjaga dan meningkatkan kepesertaan KB di sana," kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto ditemui di Sumedang, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: BKKBN tekankan pentingnya KB dalam upaya mewujudkan keluarga sehat
Boni yang mewakili Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada acara "Seminar Nasional ASN Peduli Kependudukan" di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sumedang menyebutkan, BKKBN secara konsisten mengkampanyekan masyarakat untuk menghindari 4T.
Ia menjelaskan 4T yakni terlalu muda menikah (usia ideal bagi perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun), terlalu tua hamil (di atas 35 tahun), terlalu dekat jarak kelahiran anak, dan terlalu banyak anak.
Baca juga: BKKBN: Perluasan layanan KB mendapat dukungan dari berbagai pihak
Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya merencanakan kehidupan keluarga sejak dini, BKKBN juga memiliki sekolah siaga kependudukan di level SMP-SMA untuk menyadarkan para siswa akan pentingnya merencanakan keluarga hingga merencanakan kehamilan.
"Kita juga punya program perguruan tinggi peduli kependudukan yang juga melibatkan mahasiswa, dan di IPDN ini salah satunya, ada hampir 5.000 praja IPDN akan menjadi ASN, sehingga kalau kita bekali calon ASN ini dengan berbagai hal terkait kependudukan, ketika sudah paham isu tersebut dan terpapar setiap hari, maka bisa membantu mengedukasi yang lain sehingga akan membantu meningkatkan kualitas keluarga dan sumber daya manusia di Indonesia," tuturnya.
Baca juga: BKKBN tingkatkan pelayanan KB sediakan variasi alat kontrasepsi
"Program-program tersebut juga telah diintegrasikan secara digital, misalnya melalui program Bina Keluarga Balita yang rutin diselenggarakan secara daring, aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil, Sistem Informasi Peringatan Dini Pengendalian Kependudukan, dan lain sebagainya," kata dia.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023