Tidak seperti di Indonesia, inkubator di Korea diberikan pembinaan dan bimbingan yang optimal dari pemerintah di negara itu,"

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia belajar dari Korea Selatan dalam hal pengembangan inkubator wirausaha agar mampu mendongkrak jumlah "entrepreneur" sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Tanah Air.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya baru saja melakukan kunjungan ke Suwon Business Incubation Center (SBIC) dan Korea Industrial Complex pada akhir Mei 2013.

"Tidak seperti di Indonesia, inkubator di Korea diberikan pembinaan dan bimbingan yang optimal dari pemerintah di negara itu," katanya.

Di Indonesia, inkubator bisnis untuk pengembangan wirausaha belum disediakan tempat khusus.

Oleh karena itu, pihaknya menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan untuk mengembangkan program inkubator bisnis wirausaha yang lebih ideal di Indonesia.

"Kami mengunjungi SBIC yang merupakan pusat inkubator bisnis terbaik di Korea," katanya.

SBIC didirikan oleh Pemerintah Provinsi Suwon pada tahun 2012 dengan 48 tenants dan dalam waktu sebentar menjadi pusat inkubator bisnis terbaik di negara itu.

Pada kesempatan kunjungan itu, Meliadi mengatakan bahwa SBIC menyatakan berminat untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM dalam program pengembangan wirausaha melalui inkubator.

"Kami juga berkesempatan untuk mengunjungi salah satu Korea Industrial Complex di Seoul," katanya.

Kompleks industri di Korea itu telah mulai dikembangkan oleh Pemerintah Korea sejak 1960 dan saat ini sudah mencapai jumlah 993 kompleks.

Meliadi mengatakan bahwa kompleks industri di Korea memegang peranan penting dalam pengembangan ekonomi.

"Kita berharap hal itu bisa diterapkan di Indonesia agar program ini mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja dan meningkatkan volume ekspor," katanya.

Di Indonesia sendiri saat ini salah satu perusahaan Korea, yakni POSCO bersama PT Krakatau Steel sedang mengembangkan Industrial Complex di Cilegon, Banten.

(H016/D007)

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013