Begitu mendengar teriakan Nasar yang tengah bertarung dengan beruang itu petani karet lain segera berdatangan membantu korban yang sudah tergeletak di tanah,"

Kuantan Singingi, Riau (ANTARA News) - Seekor beruang dewasa mengganas di perkebunan karet milik warga, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau dengan menerkam dan menyerang seorang petani karet hingga menderita luka parah dan nyawanya dapat diselamatkan setelah ditolong warga.

"Begitu mendengar teriakan Nasar yang tengah bertarung dengan beruang itu petani karet lain segera berdatangan membantu korban yang sudah tergeletak di tanah," kata Alber seorang warga Kuantan Singingi di Kuansing, Jumat.

Dikatakannya, petani karet ini berasal dari wilayah Kecundung Desa Teberau Panjang Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi itu sebelumnya telah melakukan perlawanan terhadap serangan beruang untuk mempertahankan diri.

Peristiwa penyerangan terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 11.00 WIB ketika Nasar (23) penduduk Desa Teberau Panjang pagi itu melakukan aktifitas seperti biasanya yakni memdodos karet di kebun miliknya. Ketika sedang asyik bekerja, tanpa disadari seekor beruang besar mendekatinya dan langsung menyerang korban.

Korban yang tidak menyangka diserang dari belakang itu langsung jatuh tersungkur.

Melihat Beruang semakin ganas, Nasar tidak kehilangan akal, sebilah parang yang tadinya terselip dipinggangnya spontan ia cabut dan langsung dihujamkan ketubuh beruang tersebut.

Akibat perlawanan oleh Nasar, beruang jadi kerepotan menghadapi serangan Nasar, bahkan parang yang diayunkan mengenai tubuh beruang itu hingga terluka, namun satwa itu balik menyerang hingga korban kembali terluka.

Beruang kemudian melarikan diri ketika warga berdatangan dan Nasar mengalami luka parah pada kedua bagian kakinya. "Korban segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan," ujarnya.

Amuk beruang itu diperkirakan dipicu oleh makin sempitnya habitat satwa dilindungi tersebut akibat alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan hingga beruang kesulitan mendapatkan makanan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013