pertumbuhan pembiayaan kami bertahan di kisaran 15 sampai 17 persen. Jadi, harapannya akhir tahun nanti juga ada di kisaran itu
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pertumbuhan pembiayaan mencapai 17 persen pada akhir tahun 2023.
“Dalam beberapa kuartal ini, pertumbuhan pembiayaan kami bertahan di kisaran 15 persen sampai 17 persen. Jadi, harapannya akhir tahun nanti juga ada di kisaran itu,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa.
Untuk memperoleh target tersebut, Hery menyebut BSI berupaya mendorong dari sisi consumer dan ritel yang saat ini mendominasi portofolio komposisi kredit hingga 70 persen. Sebab, menurut Hery, segmen tersebut memiliki kualitas pembiayaan yang cukup baik.
Meski begitu, bank juga berupaya untuk meningkatkan kualitas segmen pembiayaan korporasi yang memiliki bobot 30 persen pada portofolio BSI.
Hal itu dilakukan dengan meningkatkan hubungan reciprocal atau timbal balik dengan para debitur korporasi.
Baca juga: Laba bersih BSI tumbuh 31,04 persen pada kuartal III
Baca juga: BSI dorong pertumbuhan UMKM dan praktik keuangan berkelanjutan
“Kami harap bisa mendapat tambahan, tidak hanya dari sisi penyaluran pembiayaan, tapi juga bisnis lain. Misalnya, debitur korporasi menyalurkan trade finance lewat BSI atau juga transaksi FX (foreign exchange),” tambah Hery.
Di samping itu, BSI juga akan fokus pada pembiayaan yang sehat dan orientasi jangka panjang, akselerasi business process, dan disiplin dalam monitoring kualitas pembiayaan.
Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, tumbuh 15,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pembiayaan didominasi oleh segmen konsumer sebesar Rp117,92 triliun, korporasi sebesar Rp54,39 triliun, mikro sebesar Rp21,45 triliun, SME Rp18,62 triliun dan komersial Rp11,86 triliun.
Adapun pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp53,6 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp43,4 triliun, disusul pertanian Rp4,9 triliun, eco-effisien produk Rp3,3 triliun, energi terbarukan Rp1,4 triliun, dan proyek eco-green Rp600 miliar.
"Perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan yang sehat dan sustain serta memiliki kualitas baik," ujar Hery.
Baca juga: BSI: 97 persen transaksi dilakukan via channel elektronik
Baca juga: BSI bidik porsi investasi tumbuh 25-30 persen di 2024
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023