Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Iran di Jakarta memperkirakan sebanyak 300 warga negaranya yang bermukim di Indonesia memberikan suaranya pada Pemilihan Umum Presiden Iran, Jumat.
"Sebenarnya, jumlah warga Iran di Indonesia lebih banyak. Akan tetapi, karena ada satu tempat pemungutan suara di Kedubes. Kira-kira yang memberikan suara 300 orang. Namun, pemilih pun datang dari berbagai kota di luar Jakarta," kata Atase Pers Kedubes Iran Ali Pahlevani Rad kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Pelaksanaan pemungutan suara ini dilakukan sejak Jumat pagi pukul 08.00 WIB di Kantor Kedubes yang terletak di persimpangan Jalan Kusuma Atmaja dan H.O.S. Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.
Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, menurut data yang dikemukakan Ali, lebih dari 55 persen warga Iran di Indonesia sudah memilih salah satu dari enam kandidat presiden ke-7 Iran.
"Kami buka hingga pukul 18.00 WIB nanti, hingga kini sudah lebih dari 150 orang," ujarnya.
Pihak Kedubes, menurut Ali, gencar menyosialisasikan pelaksanaan pemungutan suara kepada warga melalui situs resmi kedutaan, surat elektronik, telepon, dan pengunguman di pusat-pusat kebudayaan yang biasa didatangi warga Iran.
Untuk dapat memberikan suara, warga Iran cukup menunjukkan buku tanda warga negara atau paspor.
Tidak ada penguatan postur keamanan di Kedutaan, kata Ali, karena pemerintah Iran percaya kondisi keamanan di Jakarta.
Hasil pemilu akan diumumkan dua hari kemudian atau pada tanggal 16 Juni 2013 oleh Komisi Pemilihan Umum Iran.
Rakyat Iran awalnya memiliki delapan kandidat presiden. Namun, di akhir kampanye mengerucut menjadi enam karena dua lainnya mengundurkan diri.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sudah tidak boleh lagi mencalonkan diri karena sudah dua kali menjabat.
Kandidat yang bersaing dalam Pemilu Presiden Iran, antara lain, Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf, mantan Menteri Luar Negeri dan pemimpin penasihat hubungan luar negeri Ali Akbar Velayati, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC) dan kepala perunding nuklir Saeed Jalili.
Kemudian, mantan Sekretaris SNSC dan kepala perunding nuklir Hassan Rouhani, mantan Menteri Perminyakan dan Telekomunikasi Seyed Mohammad Qarazi, serta mantan Komandan Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) dan Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Mohsen Rezayee.
Kandidat yang berhasil mendapat dukungan suara 50 persen plus satu akan memenangi Pemilu Presiden Iran. Namun, jika tidak ada yang berhasil mendapatkan dukungan suara sebanyak itu, dua calon dengan perolehan suara terbanyak akan bersaing dalam penentuan presiden pada tahap selanjutnya.
(I029/D007)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013