Kita ke depan masih ada event yang diprediksi akan meningkatkan demand atau permintaan atas produk-produk manufaktur di beberapa waktu ke depan seperti Pemilu, libur akhir tahun, tahun ajaran baru dan liburan akhir tahun. Kami melihat event-event ituJakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meyakini sejumlah momentum seperti Pemilu hingga libur akhir tahun akan mampu meningkatkan permintaan atas produk industri manufaktur hingga akhir tahun nanti.
“Kita ke depan masih ada event yang diprediksi akan meningkatkan demand atau permintaan atas produk-produk manufaktur di beberapa waktu ke depan seperti Pemilu, libur akhir tahun, tahun ajaran baru dan liburan akhir tahun. Kami melihat event-event itu dapat mendukung bergeraknya industri manufaktur terutama dari sisi permintaan,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di Jakarta, Selasa.
Febri menuturkan, sektor industri juga terdampak pelemahan nilai tukar rupiah, terutama subsektor-subsektor yang berbahan baku impor dan produknya dijual di dalam negeri.
“Untuk produk-produk tersebut kita akan kejar dalam waktu dekat ini untuk pengetatan lagi atau mengejar target belanja pemerintah atas produk dalam negeri,” katanya.
Febri berharap program belanja pemerintah juga akan semakin meningkatkan permintaan atas produk dalam negeri terutama di pasar domestik, juga permintaan rumah tangga dan sektor swasta.
“Kami juga mendorong agar dilakukannya lartas (larangan dan pembatasan) di beberapa subsektor tersebut untuk mengendalikan barang-barang impor. Pengetatan arus barang impor sehingga beberapa produk industri dalam negeri itu bisa bersaing terutama di pasar dalam negeri,” katanya.
Berdasarkan laporan IKI Oktober 2023, tingkat optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha selama enam bulan ke depan masih tinggi, mencapai 61,0 persen.
Mayoritas responden yang menjawab optimistis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.
Selanjutnya, sebanyak 24,9 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan mendatang. Angka ini tidak berubah dari kondisi bulan sebelumnya.
"Terakhir, persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan sebesar 14,0 persen, meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,6 persen," katanya.
Baca juga: Meski masih ekspansi, IKI Oktober 2023 melambat ke level 50,70
Baca juga: Jadi motor ekonomi, Kemenperin targetkan 20 ribu IKM baru 2023
Baca juga: Kemenperin sebut saat ini ada 179 jenis hilirisasi kelapa sawit
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023