Yang penting sehat..."
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia butuh 4,8 juta kantung darah setiap tahun, namun stok donor darah yang terkumpul hanya mencapai angka tiga juta kantung.
"Kita butuh 4,8 juta kantung darah yang aman, maksudnya darah yang tidak mengandung penyakit. Sebenarnya banyak yang menyumbang, tapi tidak semuanya aman (bebas penyakit)," kata dr. Farid Husain, anggota Palang Merah Indonesia (PMI) dalam acara donor darah A Drop For Hopes di Jakarta, Jumat.
Dia menyebutkan, DKI Jakarta merupakan daerah donor darah terbesar di Indonesia. Namun, Jakarta juga tempat yang paling banyak membutuhkan kantung darah.
"Jawa Timur juga banyak produksi donor darah, tapi pemakaiannya tidak banyak. Maka banyak kami kirim darah dari sana ke daerah lain. Yang kita harap, kebutuhan stok darah sedikit yang artinya warga sehat semua," lanjutnya.
Untuk menjadi pendonor darah, syaratnya mudah, kata Farid.
"Yang penting sehat," ujar Farid, menambahkan bahwa kantung-kantung darah yang setelah diperiksa terbukti tidak aman bagi kesehatan penerima akan dimusnahkan.
Dia juga menegaskan bahwa PMI tidak menjual darah. Biaya yang dikenakan untuk setiap kantung darah tidak lain merupakan biaya pengganti pengelolaan darah. Untuk setiap kantung darah, biaya yang dikenakan adalah Rp285.000.
Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, melainkan juga pendonor. Beberapa manfaatnya antara lain membakar kalori tubuh, membantu deteksi masalah kesehatan, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, dan menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013