Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics Co. mengatakan pada Selasa waktu setempat bahwa laba operasionalnya anjlok hampir 80 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) karena perlambatan ekonomi yang berkepanjangan, meskipun penjualan cip (chip) memori premium meningkat.
Dilansir dari Yonhap, Selasa, produsen cip memori dan ponsel pintar asal Korea Selatan ini mendapatkan laba operasional sebesar 2,43 triliun won (Rp28,77 triliun) selama Juli-September 2023, atau turun 77,6 persen yoy.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau quarter-to-quarter (qtq), laba operasional pada Juli-September 2023 meningkat lebih dari tiga kali lipat dari 668,5 miliar won (Rp7,9 triliun).
Sedangkan jumlah laba bersih anjlok 37,8 persen yoy menjadi 5,84 triliun won (Rp69,14 triliun). Hal ini dikarenakan angka penjualan turun 12,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 67,4 triliun won (Rp798,02 triliun).
Baca juga: Samsung Electronics operasikan lini produksi AC di pabrik Cikarang
Device Solutions Division, divisi yang mengawasi bisnis cip Samsung, mengalami kerugian sebesar 3,75 triliun won (Rp44,4 triliun).
Ini merupakan kerugian dalam tiga kuartal berturut-turut bagi divisi tersebut dengan nilai kerugian total mencapai 12,7 triliun won (Rp150,37 triliun) hingga kuartal ketiga 2023.
Namun, bisnis cip Samsung mulai menunjukkan perkembangan positif dengan adanya penurunan angka kerugian berkat peningkatan penjualan produk cip premium seperti cip memori dengan bandwidth tinggi (HBM) dan kecepatan data ganda 5 (DDR5).
Sementara itu, divisi yang bertanggung jawab atas produk ponsel seluler Samsung membukukan penjualan sebesar 44,2 triliun won (Rp523,3 triliun) dan laba operasional sebesar 3,7 triliun won (Rp43,8 triliun) berkat penjualan cepat dari model ponsel lipat barunya.
Samsung memperkirakan bisnis semikonduktor yang selama ini menjadi salah satu bisnis andalannya akan mengalami peningkatan laba pada kuartal keempat 2023 karena adanya peningkatan harga serta permintaan cip memori premium yang digunakan dalam berbagai produk dan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Oleh karena itu, perusahaan asal Korea Selatan ini mengatakan bahwa mereka akan fokus untuk memperluas pasar penjualan cip berkinerja tinggi seperti DDR5 dan HBM3 pada kuartal mendatang.
Dalam suatu acara yang baru-baru ini yang diadakan di Amerika Serikat, Samsung meluncurkan cip HBM3E generasi kelima Shinebolt sebagai produk andalannya untuk bisa menjadi pemasok utama pasar semikonduktor AI.
“Meskipun ketidakpastian makroekonomi diperkirakan akan tetap terjadi pada tahun 2024, kami memperkirakan adanya pemulihan pasar cip memori dan permintaan produk teknologi dan informasi,” tulis sebuah pernyataan yang dirilis Samsung.
Baca juga: Samsung hadirkan tablet Galaxy Tab A9 dan A9+ dengan harga terjangkau
Baca juga: Samsung SDI pasok baterai kendaraan listrik ke Hyundai mulai 2026
Baca juga: Samsung Galaxy Z Fold6 dirumorkan lebih tipis
Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023