PBB, New York (ANTARA News) - Departemen pemelihara perdamaian PBB telah meminta Austria menunda rencana penarikan tentaranya dari zona penyangga yang memisahkan Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan, kata seorang juru bicara kepada wartawan, Kamis (13/6).

Mengenai keputusan Austria untuk menarik tentaranya dari Pasukan Pengamat Pemisah PBB (UNDOF), "Departemen Operasi Pemelihara Perdamaian (DPKO) telah meminta Pemerintah Austria untuk memastikan ketentuan operasi misi tersebut tetap dipatuhi dan menjaga dari dampak negatif yang mungkin muncul pada pelaksanaan mandat itu", kata Martin Nesirky, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB.

"Secara khusus, DPKO secara resmi meminta Austria menuntaskan penarikan personelnya paling cepat awal Juli guna memastikan peralihan mulus dengan negara berikutnya yang menjadi penyumbang tentara dan berlanjutnya kehadiran PBB dalam posisi penting UNDOF seperti Gunung Harmun (Mount Hermon)", kata Nesirky.

UNDOF telah berada di Dataran Tinggi Golan sejak 1974, untuk memantau gencatan senjata antara Suriah dan Israel setelah perang mereka pada 1973.

Sejak awal Maret, prajurit pemelihara perdamaian UNDOF telah dua kali ditangkap di Daerah Dataran Tinggi Golan dan ditahan dalam waktu singkat oleh kelompok bersenjata.

Austria, yang telah menjadi tulang punggung UNDOF, pada 6 Juni mengumumkan negara itu akan menarik prajurit pemelihara perdamaiannya akibat keamanan yang memburuk.

Menteri Pertahanan Austria Gerald Klug mengatakan penarikan tersebut --yang dimulai pada Rabu-- akan berlangsung selama dua sampai empat pekan.

Sementara itu, juru bicara PBB tersebut menyatakan, mengingat kondisi sulit di lapangan, Austria juga diminta untuk meninggalkan semua perlengkapannya di dalam UNDOF, demikian laporan Xinhua.

"Peralatan ini penting untuk mendukung pasukan pemelihara mendatang dan yang ada dalam melaksanakan mandat misi," kata Nesirky. Ia menambahkan DPKO "secara mendesak mendekati negara yang mungkin menyumbang tentara untuk menggantikan tentara Austria".


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013