Produksi ikan kering turun kini paling hanya 200 kilogram setiap tiga hari sekali, karena cuaca buruk sebelumnya mampu hingga 600 kilogram per hari,"
Indramayu (ANTARA News) - Para perajin ikan kering di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluh produksi mereka menurun akibat cuaca tak menentu.
"Produksi ikan kering turun kini paling hanya 200 kilogram setiap tiga hari sekali, karena cuaca buruk sebelumnya mampu hingga 600 kilogram per hari," kata Raswita salah seorang perajin ikan kering di Karangsong Kabupaten Indramayu, Jum`at.
Produksi ikan kering olahan para nelayan Pantura Kabupaten Indramayu, kata dia, masih dikerjakan secara tradisional hanya mengandalkan panas matahari, saat cuaca tidak menentu sulit diandalkan, mereka dapat memenuhi pesanan pada musim kemarau.
Pesanan ikan kering asal Kabupaten Indramayu pasok Jakarta, Sumedang,Bandung, Cirebon, bahkan adayang tembus pasar ekspor Singapura.
Dikatakannya, sekitar 70 persen ikan kering olahannya diserap oleh sejumlah pasar tradisional Bandung karena ikan kering tersebut cukup diminati.
Ia menambahkan, berbagai jenis ikan kering yang diminati oleh konsumen pasar Bandung yakni, jambal roti, ikan kering belahan bumbu manis, peda, petek ukuran besar, rebon, tongkol tawar kering, kakap kering, olahan tersebut laris dan produksinya sering tidak mampu memenuhi permintaan.
Sementara itu Bang Jaya pedagang ikan kering mengaku, pasokan ikan kering hasil olahan nelayan Indramayu sulit diandalkan. Karena mereka memproduksinya secara tradisional, musim penghujan terhambat paling kemarau bisa normal, jika bahan baku lancar.
Dikatakannya, berbagai jenis ikan kering produksi Indramayu cukup diminati pasar seperti jambal roti, cumi-cumi kering, lajer, kualitas dan rasanya diminati oleh konsumen sehingga mudah memasarkannya.
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013