Untuk Kota Malang sendiri, sekitar 20 persen dari kuota tahun ini sebanyak hampir 2.000 calhaj kemungkinan besar ditunda. Saya baru pulang dari umroh dan saya melihat memang ada proyek perluasan areal Masjidil Haram, sehingga areal untuk thawaf menjaMalang (ANTARA News) - Sedikitnya 200 calon haji dari Kota Malang, terancam gagal berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini, akibat adanya pengurangan kuota dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Rohmad di Malang, Jumat, mengatakan kebijakan pengurangan kuota calon haji (calhaj) tersebut, akibat dari adanya proyek perluasan Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
"Untuk Kota Malang sendiri, sekitar 20 persen dari kuota tahun ini sebanyak hampir 2.000 calhaj kemungkinan besar ditunda. Saya baru pulang dari umroh dan saya melihat memang ada proyek perluasan areal Masjidil Haram, sehingga areal untuk thawaf menjadi sempit," tegasnya.
Ia mengemukakan sasaran pengurangan calhaj tersebut hanya ditujukan pada calon yang berusia muda atau mereka yang minimal berusia di bawah 30 tahun.
Selain itu, lanjutnya, batasan usia calhaj yang diprioritaskan untuk berangkat ke Tanah Suci tahun ini adalah mereka yang berusia 38 tahun ke atas serta yang berusia di atas 80 tahun.
Sementara calhaj yang tahun ini gagal berangkat, katanya, dimasukkan dalam daftar tunggu yang akan diberangkatkan tahun depan. "Saat ini, kami masih fokus manasik dan mensosialisasikan mengenai pengurangan kuota tersebut," tandasnya.
Ia menambahkan bagi calhaj yang tahun ini gagal berangkat dan berubah menjadi Ongkos Naik Haji (ONH) plus, bisa berangkat tahun ini. "Namun, kalau calhaj bersangkutan akan mengambil uang (ONH) yang sudah dibayarkan untuk keberangkatan reguler, masih kita tangguhkan dulu," ujarnya, menambahkan.
Berdasarkan data dari Kemenag Kota Malang, seluruh calhaj dari daerah itu yang berangkat tahun ini sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013