Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, sinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri melakukan "Sosialisasi Waspada Investasi dan Pinjol Ilegal" yang diikuti instansi pemerintah dan lembaga masyarakat di kota ini.

Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit mengemukakan bahwa pascapandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri berusaha merangkak naik.

"Kondisi pertumbuhan ekonomi tahun ini memang sudah lebih baik daripada saat pandemi, yaitu 3,95 persen di tahun 2022 dibandingkan tahun 2020 yang mencapai -6,25 persen. Namun persentase ini belum menyamai kondisi sebelum pandemi yaitu 5,47 persen di tahun 2019," katanya di Kediri, Senin.

Pihaknya mengungkapkan, di tengah pemulihan ekonomi ini, fenomena investasi bodong dan maraknya pinjaman daring secara ilegal menjadi salah satu penyebab perputaran uang "menguap" serta merugikan masyarakat.

"Pasti kita sering menjumpai iklan-iklan perdagangan, investasi, bahkan pinjaman daring di telepon seluler kita dengan iming-iming beragam. Kenyataannya itu semua tidak seindah yang dibayangkan. Investasi dan trading yang menjanjikan keuntungan cepat dan banyak, nyatanya itu semua bodong. Ini menjadi lingkaran permasalahan yang perlu kita putus bersama-sama," katanya.

Lebih lanjut, Bagus menjelaskan jika masyarakat membutuhkan pinjaman untuk memulai atau mengembangkan usaha, Pemkot Kediri telah menyiapkan program akses keuangan yang legal dan aman, seperti Kredit Usaha Melayani Warga (Kurnia) dengan bunga hanya 2 persen dan koperasi RW yang sudah tersebar di Kota Kediri.

"Bisa mamanfaatkan program-program pemerintah yang sudah terjamin keamanannya. Perlu diingat bahwa tidak ada usaha yang bisa instan dengan keuntungan yang cepat dan besar," kata dia.

Bagus juga menambahkan, oknum-oknum ini sangat pintar mencari celah dan lengahnya masyarakat agar bisa terjerat investasi bodong atau pinjol ilegal.

Pihaknya menilai peran OJK sangatlah penting dan sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan.

"Semoga setelah dari sini para peserta bisa semakin bijak menerima informasi dan lebih selektif, hati-hati dan waspada dalam mengakses pinjaman dan investasi, sehingga masyarakat bisa semakin sejahtera dan perputaran perekonomian di Kota Kediri semakin meningkat," kata dia.

Sementara itu, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto mengatakan pihaknya terus intensif meningkatkan literasi dan menyebarluaskan informasi terkait maraknya pengelolaan investasi ilegal dengan modus bagi hasil, skema piramida dan pinjaman ilegal.

"Tantangan pendampingan investasi literasi masyarakat inilah yang harus ditingkatkan bersama-sama untuk melindungi masyarakat dari kerugian akibat investasi dan pinjaman online ilegal yang tidak akan pernah selesai, karena selalu ada pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi dan ketidaktahuan masyarakat," kata dia.

Ia juga berharap kepada semua pihak untuk ikut bekerjasama dengan OJK Kediri dalam mempercepat penanganan investasi ilegal.

Sosialisasi ini digelar di salah satu hotel wilayah Kota Kediri, diikuti oleh perwakilan dari Kodim 0809 Kediri, FKUB, organisasi, komunitas, lembaga dan akademis perguruan tinggi se-Kota Kediri.

Baca juga: OJK hentikan kegiatan operasional 1.466 entitas pinjol ilegal

Baca juga: OJK segera terbitkan aturan baru untuk bunga pinjol

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023