Ambon (ANTARA) - Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara menjamin ketersediaan stok beras di Maluku dan Maluku Utara mencukupi hingga akhir 2023 sehingga masyarakat tidak perlu khawatir hingga melakukan aksi penimbunan.
"Saat ini stok beras yang ada di gudang mencapai 11.476 ton dengan perincian Maluku sebanyak 8.705 ton dan Maluku Utara 2.771 ton," kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Saldi Adrin di Ambon, Senin.
Ia merinci yang terdapat di gudang Kota Ambon sebanyak 7.420 ton, dan Kota Tual 1.285 ton, sedangkan di Maluku Utara di gudang Kota Ternate sebanyak 2.771 ton.
Oleh sebab itu masyarakat Kota Ambon tidak perlu khawatir karena dengan stok yang ada saat ini terbilang aman.
Apalagi saat ini ada masuk lagi beras impor asal Vietnam sebanyak 4.850 ton yang diangkut dengan kapal MV Hai Phuong Glory dan sekarang tengah dilakukan pembongkaran di pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.
"Jadi stok beras di Kota Ambon aman, hanya masalah kerap terjadi pedagang yang selama ini melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Maluku permintaan meningkat, itu permasalahannya," ujarnya.
Ia menyebutkan saat ini tercatat sebanyak 1.293 pihak melakukan kerja sama dengan Bulog mulai pedagang, pengecer, toko, kios, RPK, yang tersebar di Kota Ambon, dengan permintaan rata-rata dua hingga tiga ton.
Oleh sebab itu pihaknya membatasi permintaan maksimal satu ton agar pasokan tetap terjaga.
Untuk beras impor asal Vietnam ia merinci sehak Oktober 2023 terhitung masuk 4.750 ton, kemudian tahap kedua pada Oktober sebanyak 4.850 ton, dan tahap ketiga sebanyak 5.850 ton, dan dalam waktu dekat atau awal November akan masuk lagi sebanyak 5.000 ton.
"Jadi kalau diperhitungkan dengan kebutuhan beras khusus untuk Maluku saja dengan stok sebanyak itu bisa menjamin ketersediaan hingga awal 2024," katanya.
Pewarta: John Soplanit
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023