...Sangat disayangkan pengelola wisata ini belum melakukan resertifikasi jadi ternyata wahana wisata jembatan kaca the Geong belum mengantongi izin usahaJakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan wahana jembatan kaca The Geong di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, belum melakukan sertifikasi ulang Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE).
Artinya wisata jembatan tersebut belum mengantongi izin usaha.
“Oleh karenanya itu kami mengingatkan wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus telah tersertifikasi CHSE tahun 2021 kategori daya tarik wisata. Sangat disayangkan pengelola wisata ini belum melakukan resertifikasi jadi ternyata wahana wisata jembatan kaca the Geong belum mengantongi izin usaha,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Padahal, lanjut dia, sektor pariwisata merupakan industri jasa yang sensitif terhadap isu keselamatan wisatawan yang menginginkan pengalaman wisata yang menyenangkan tanpa kekhawatiran berlebih.
Baca juga: Sandiaga: Sektor parekraf RI telah menunjukkan pemulihan signifikan
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Banyumas Setia Rahendra menuturkan, pemerintah Kabupaten Banyumas telah menindaklanjuti insiden ini dengan mengeluarkan edaran yang ditujukan kepada pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi standar kelayakan obyek wisata yang ada di kabupaten itu.
Pemerintah setempat juga menghentikan secara serentak operasional obyek wisata yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, di antaranya wahana jembatan kaca yang ada di Menara Teratai, Taman Wisata Botani Baturaden, Lokawisata Baturaden, dan tempat wisata serupa untuk dilakukan evaluasi kelayakan obyek wisata
Ia menuturkan akan mengajak para pelaku usaha pariwisata pada Selasa (31/10) untuk melakukan sosialisasi soal kemapanan dan kelayakan infrastruktur sektor pariwisata.
Polresta Banyumas menetapkan pemilik sekaligus pengelola wisata The Geong di Desa Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai tersangka dalam insiden pecahnya jembatan kaca hingga menyebabkan seorang pengunjung meninggal dunia
Baca juga: Sandi: Insiden jembatan kaca jadi bahan evaluasi keutamaan keselamatan
Edy menjelaskan penetapan tersangka Edi Suseno tersebut dilakukan setelah tim Polresta Banyumas melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan memeriksa 16 orang saksi, termasuk meminta keterangan dari ahli konstruksi.
Dalam pemeriksaan di TKP, lanjut Edy, diketahui bahwa jembatan tersebut menggunakan kaca jenis tempered satu lapis dengan tebal 12 milimeter atau 1,2 sentimeter.
Berdasarkan keterangan ahli, jembatan tersebut seharusnya menggunakan kaca jenis laminated tempered dengan minimal tiga lapis kaca demi keamanan.
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023