Makassar (ANTARA News) - Deputi Pemberantasan Narkotika dan Obat Terlarang Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Dr Benny Jozua Mamoto mengungkapkan jaringan peredaran narkoba internasional harus diputus di lapas.
"Setelah kita telusuri ternyata peredaran narkoba skala internasional berasal dari Lapas dengan menggunakan komunikasi melalui handphone dan itu harus diputus," katanya dalam Rakornis Operasinal Interdiksi BNN di Makassar.
Berdasarkan data dan penelusuran BNN sejumlah tersangka yang dibekuk, hampir seluruh peredaran narkoba dikendalikan para tahanan yang merupakan bandar narkoba di lapas dan hal itu terjadi pada sejumlah daerah di Indonesia.
Dia menyatakan perlu pengawasan ketat, terutama sipir dan pihak lapas agar tidak memberikan fasilitas kepada para tahanan narkoba.
"Dari data 90 persen hampir semua transaksi di lapas melalui handphone, dan ini terus berulang dengan modal alat komunikasi. Semua bandar dipastikan mengunakan handphone. Diperlukan keseriusan semua pihak untuk bekerjasama," tegasnya.
Dia mengakui telah diintervensi sejumlah pelaku pengedar narkoba yang berlindung dibalik kekuasaan para pejabat.
"Kalau kami keras itu wajar, lihatlah bagaimana menyelamatkan bangsa ini. Mereka mulai membangun solidaritas melawan saya. Bila masih tahanan BNN maka semua fasilitas tidak ada dan hal itu saya perlakukan kepada semua tahanan sehingga mereka sengsara, dan berbeda ketika di lapas," ungkapnya
Ia menyebutkan berdasarkan beberapa kasus, sejumlah pejabat negara dan politisi terlibat kasus narkoba termasuk artis. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa BNN harus kuat dan tegas memberantas narkoba yang bisa merusak generasi bangsa.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013